JAKARTA, Sakit mata adalah kondisi yang sering terjadi, tetapi jarang merupakan gejala dari kondisi lainnya yang lebih serius. Biasanya, rasa sakit tersebut juga dapat hilang dengan sendirinya tanpa obat-obatan atau pengobatan khusus.
Sakit yang dirasakan dapat digambarkan sebagai rasa nyeri yang tajam atau berdenyut. Meski cenderung tidak berbahaya, beberapa jenis sakit mata dapat menjadi sebuah gejala masalah kesehatan lainnya atau cedera.
Penyebab Sakit Mata
Terdapat berbagai faktor dan kondisi yang dapat menyebabkan munculnya rasa sakit di mata. Dikutip dari Cleveland Clinic, beberapa kemungkinan penyebab sakit mata adalah:
Infeksi bakteri atau virus di mata atau dekat area mata
Infeksi bakteri atau virus yang menyebar dari area tubuh (seperti hidung atau sinus) ke mata
Lensa kontak kotor, lensa kontak yang tidak pas, atau lensa kontak dekoratif
Reaksi alergi terhadap serbuk sari atau hewan
Iritasi dari asap rokok, polusi udara, klorin di kolam renang, atau racun lainnya
Pembengkakan atau peradangan pada mata
Peningkatan tekanan mata seperti ketika cairan di mata tidak seimbang
Gejala Sakit Mata
Umumnya, sakit mata dapat diidentifikasikan dengan mudah karena menimbulkan rasa nyeri di bagian mata. Rasa nyeri tersebut juga dapat disertai gejala lainnya seperti mata yang berdenyut, mata berair, dan keluarnya cairan mata. Meski begitu, dapat terdapat gejala lainnya sesuai dengan jenis sakit mata yang dirasakan.
Jenis Sakit Mata
Dikutip dari Healthline, sakit mata dapat dibagi menjadi dua kategori sesuai dengan letak nyeri mata terjadi. Dua kategori tersebut adalah sakit mata okular yang terjadi di permukaan mata dan sakit mata orbital yang terjadi di dalam mata.
Sakit Mata Okular
Sakit mata okular cenderung memiliki sensasi gatal atau terbakar. Sementara sakit mata orbital dapat terasa seperti sakit yang menusuk atau berdenyut. Tiap jenis sakit mata tersebut juga disebabkan oleh kondisi lainnya. Penyebab sakit mata okular adalah objek asing yang masuk ke mata seperti bulu mata rontok atau makeup, konjungtivitis (pink-eye), cedera mata karena bahan kimia, blefaritis (radang kelopak mata), atau bintitan.
Sakit Mata Orbital
Kemudian, sakit mata orbital dapat disebabkan oleh glaukoma, neuritis optik, sinusitis, migrain, cedera mata karena tertusuk, atau iritis. Jenis sakit mata ini cenderung membutuhkan pengobatan lebih lanjut.
Pengobatan Sakit Mata
Jika tidak merupakan kondisi yang serius, sakit mata dapat diobati dengan mudah, bahkan tanpa bantuan obat-obatan pengurang rasa sakit. Namun, agar lebih tepat, baik untuk mengidentifikasi penyebabnya terlebih dahulu. Setelah itu dapat dilakukan pengobatan yang sesuai.
Meski begitu, beberapa cara untuk meringankan sakit mata yang dapat dilakukan dengan mandiri adalah dengan mengistirahatkan mata atau menukar lensa kontak dengan kacamata.
Kapan Harus ke Dokter?
Dikutip dari Mayo Clinic, disarankan untuk segera menghubungi kontak darurat lokal atau ke dokter mata jika:
Nyeri yang luar biasa parah atau disertai dengan sakit kepala, demam, atau kepekaan yang tidak biasa terhadap cahaya
Penglihatan berubah tiba-tiba
Mengalami mual atau muntah
Disebabkan oleh benda asing atau bahan kimia berbahaya yang terciprat ke mata
Tiba-tiba mulai melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
Mengalami pembengkakan di dalam atau di sekitar mata
Kesulitan menggerakkan mata atau tidak dapat membukanya
Darah atau nanah yang keluar dari mata
Pencegahan Sakit Mata
Utamanya, untuk mencegah sakit mata dalam jenis apapun adalah dengan melindungi mata dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pelindung mata saat sedang olahraga atau memotong rumput di halaman rumah. Selain itu, gunakan bahan kimia-seperti pembersih rumah-dengan sangat hati-hati, perhatikan mainan yang digunakan oleh anak, dan tidak lupa untuk rajin mempraktikkan kebersihan yang baik saat menggunakan lensa kontak.