Tinjau Program KOTAKU di Pontianak, Syarief Abdullah, “Jaga dan Pelihara”

banner 468x60

PONTIANAK, Anggota DPR RI, H. Syarief Abdullah Alkadrie cukup puas dengan pengerjaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang sudah rampung di kelurahan dalam bugis Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak hal tersebut dilakukan Legislator dari Kalimantan Barat itu, ketika meninjau secara langsung Progres pengerjaannya, di kelurahan dalam bugis kecamatan Pontianak timur, kota pontianak, sabtu (24 Oktober 2020).

Kunjungan legislator asal Kalimantan Barat itu meninjau tiga titik lokasi untuk program kota tanpa kumuh (KOTAKU) yang tersebar di kota Pontianak, di kelurahan dalam bugis kecamatan Pontianak timur, kelurahan siantan hulu kecamatan Pontianak Utara, dan Kelurahan Sungai jawi Luar Kecamatan Pontianak Barat.

Read More
banner 300x250

Hadir secara langsung Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat (BPPW), Deva Kurniawan Rahmadi, Kastker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah, Reza Rizka Pratama, dan Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat, Ayu Juwita,

Kehadiran politisi dari Fraksi Partai NasDem itu memberikan apresiasi dan menilai perkembangan progres pengerjaannya program kota tanpa kumuh (KOTAKU) cukup bagus sudah mencapai target tujuh puluh persen dan di rencanakan bulan desember akan selesai dalam pengerjaannya.

“Tentu saya akan terus mendorong program-program ini paling tidak kawasan kawan yang kumuh, dengan adanya program ini bisa menjadi kawasan yang tidak kumuh lagi, dan selain itu masyarakat juga ikut kerja bersama sehingga ini memberikan lapangan kerja pada masyarakat saya kira program program yang seperti ini sangat positif” jelasnya di saat menijau.

Selain itu Syarief Abdullah berharap kepada pemerintah untuk bisa meningkatkan program Kerakyatan lagi kedepan karena dinilai masih banyak kawasana kawan yang kumuh untuk di Kalbar.

“Di kota Pontianak ini saja masih banyak jadi memang perlu hal-hal yang seperti itu perlu di tingkatkan dan selain itu pekerjaannya tidak terlalu menjelimet” sambungya.

Dalam proses pengerjaan itu juga yang tidak perlu tander dan secara langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat dan masyarakat ikut bekerja bersama sehingga paling tidak menanamkan jiwa kebersamaan kegotong royongan diatara masyarakat.

Dari aspek sosial dapat, dan dari aspek pembangunan juga sangat jelas ada dan nyata dan kemudian aspek Ekonominya juga dengan demikian paling tidak masyarakat bisa bekerja bersama.

”Saya kira denga hadirnya saya dengan kepala balai untuk perlu ditingkan lagi dan di sampaikan kepada kementerian bahwa program program yang seperti ini memang sangat menyentuh langsung terhadap masyarakat” pungkasnya.

Tak hanya itu wakil ketua komisi V DPR RI itu menyampaikan dari hasil peninjauannya saat meninjau di Kelurahan Siantan hulu Kecamatan Pontianak Utara, yang masih dalam proses pengerjaanya di laksanakan.

dirinya berharap aset aset itu tentu setelah selesai dalam pengerjaannya akan di serahkan kepada pemerintah daerah (PEMDA),Seperti waterfron yang di biayai oleh dana APBN yang diserahkan kepada pemerintah daerah dan pemeliharaannya maintenancenya ada di pemerintah kota (Pemkot)

Namun dengan demikian masyarakat di harapkan juga ikut memelihara Karena pembangunan ini adalah milik kita, kalau itu sudah baik seperti kawasan yang sat ini mulai di bangun yang nantinya akan tertata dengan bagus jadi di pelihara jangan dibiarkan sampai ada truk masuk.

“jangan lampu lampu hias yang sudah di pasang di ambil, masyarakat juga bertanggung jawab kalau ada yang ngambil langsung di laporkan saja” jelasnya.

Untuk itu syarief menekankan dalam peninjaunya masyarakat juga ikut memelihara tidak mungkin pemerintah yang semuanya yang mengawasi.

“Saya kira pembangunan pembangunan yang ada ini mari bersama masyarakat pemerintah kita semua sama sama bahu membahu bersinergi untuk memelihara yang sudah ada ini” pungkasnya.

Pada kesempatan itu juga di sampaikan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat (BPPW), Deva Kurniawan Rahmadi, bahwa dalam pelaksanaan program KOTAKU ini dengan sistem padat karya dengan proses partisipatif dan pelaksananya juga partisipatif, selain itu dalam proses pelaksanaannya tenaga kerja yang berasal dari setempat .

”Tentu itu sangat membantu mereka dalam khusunya di tengah pandemi covid 19 ini memberikan lapangan kerja dan penghasilan disamping tentunya akan terbangun infrastruktur yang akan mengentaskan kumuh ini” urainya. (Mustofa)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply