Program ini akan dimulai dengan proyek percontohan dari Sabang hingga Merauke pada Desember 2024, dan dilaksanakan secara masif mulai Januari 2025
JAKARTA, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menargetkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada tahun 2027. Program ini akan dimulai dengan proyek percontohan dari Sabang hingga Merauke pada Desember 2024, dan dilaksanakan secara masif mulai Januari 2025.
“Target kita tahun 2027 mencakup 82,9 juta jiwa. Bulan Januari 2025 program ini akan dimulai di 923 titik, yang kemudian berkembang menjadi 2.000 titik pada April dan 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025,” jelas Dadan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Program ini menyasar berbagai kelompok rentan, termasuk, Peserta didik dari PAUD hingga SMA (negeri dan swasta), Balita, Ibu hamil, dan Ibu menyusui
Anggaran yang dialokasikan untuk MBG mencapai Rp71 triliun dengan satuan pelayanan daerah yang dirancang untuk menangani hingga 3.000 sasaran per titik.
Dadan menekankan pentingnya intervensi gizi pada dua titik kritis perkembangan, Pertama, 1.000 hari pertama kehidupan (usia 0-2 tahun), untuk mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan optimal. Kedua, Usia 8-17 tahun, periode perkembangan otot dan otak yang juga rentan terhadap salah kaprah diet.
“Tidak cukup hanya fokus pada 1.000 hari pertama. Usia SMP-SMA juga perlu perhatian khusus, karena pada usia tersebut gizi berperan penting dalam perkembangan otot dan fungsi kognitif,” jelasnya.
BGN memproyeksikan program ini akan membutuhkan hingga 30.000 ahli gizi untuk memastikan implementasi yang efektif. Selain itu, Dadan optimistis program MBG dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah stunting, kekurangan gizi, dan bencana demografi.
“Melalui intervensi gizi yang konsisten, kita ingin mencetak generasi yang tidak hanya sehat, tetapi juga produktif dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tambahnya.
