JAKARTA, Politika Research and Consulting (PRC) merilis survei nasional terkait potret terbaru kandidat calon presiden (capres) 2024. Dalam skema pertanyaan terbuka atau responden tak diberikan daftar nama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di urutan pertama dengan 23,7 persen.
Posisi kedua adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 18,7 persen. Selanjutnya, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 17,9 persen.
Lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (9,2 persen) dan Presiden Joko Widodo (4,6 persen). Selanjutnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (3,4 persen) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (1,3 persen).
Selanjutnya, 10 nama tersisa adalah Menteri BUMN Erick Thohir (1,0 persen), Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (0,8 persen), dan Ketua DPR Puan Maharani (0,7 persen). Kemudian ada mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo (0,4 persen), mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (0,3 persen), dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim (0,3 persen).
Nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Wakil Ketua Komisi IV DPR memiliki elektabilitas yang sama, yakni 0,3 persen. Terakhir ada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan 0,2 persen.
Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo menjelaskan, bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa calon presiden di masa depan perlu memiliki sifat atau kriteria tertentu. Kriteria calon presiden yang diinginkan oleh responden antara lain adalah jujur dan anti korupsi, yakni sebesar 45,3 persen.
Kemudian, tegas dan berani mengambil tindakan sebesar 16,7 persen. Serta, adil kepada semua kelompok sebesar 16,3 persen. “Jujur dan anti korupsi menjadi kriteria terpenting, yang menunjukkan bahwa calon presiden harus benar-benar bersih dari berbagai indikasi korupsi, karena itu kriteria yang paling dikehendaki rakyat,” ujar Rio.
PRC melakukan survei nasional pada 12 Juni hingga 3 Juli 2022 dengan cara wawancara melalui telepon. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang, yang terpilih dan diambil secara acak dari data sampel pada beberapa survei nasional sebelumnya pada 2020-2021.
Tingkat kepercayaan atau significant level) survei tersebut sebesar 95 persen dengan margin of error sebesar 2,74 persen. Jenjang pendidikan petugas telesurvei adalah minimal mahasiswa dan pernah melakukan survei nasional sebelumnya.