10 Ciri Umum Gejala Terinfeksi Virus Corona

Ilustrasi - Virus Corona (COVID-19). (Dok Antara)
banner 468x60

Ciri-ciri manusia yang terinfeksi virus corona semakin beragam. Gejala yang muncul meliputi batuk kering, demam, hingga merasa kelelahan.

Tetapi, ini tidak selalu bisa disadari langsung oleh yang merasakan dan cukup sulit untuk memastikannya. Agar lebih pasti, disarankan untuk menjalani tes Corona. Namun, agar lebih waspada berikut ciri-ciri orang yang terinfeksi corona.

Read More
banner 300x250

Sakit kepala yang berulang-ulang

Ahli jantung dari London, Dr Dominic Pimenta mengatakan sebanyak 70 persen pasien Corona mengalami sakit kepala. Meski bukan termasuk gejala khas COVID-19, jika sakit kepala terjadi berulang-ulang itu perlu diwaspadai.

Dikutip dari Cosmopolitan, bisa jadi itu termasuk ciri-ciri atau gejala awal dari COVID-19 dan disarankan untuk segera melakukan tes Corona.

Merasa sesak napas

Berdasarkan studi yang dirilis di JAMA, gejala ini bisa bertahan lama dan mungkin disebabkan karena peradangan yang terjadi cukup lama di paru-paru.

“Kalau sudah begini, mungkin penyakit yang kamu alami sebelumnya adalah COVID,” kata dokter spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine Dr William Schaffner, MD.

Nyeri dada

Nyeri dada juga bisa menjadi gejala orang saat terinfeksi COVID-19. Ini dialami seorang pasien bernama Kerrie Noth, yang dirawat selama 36 hari.

Ia mengaku sering merasakan seperti terbakar dan muncul rasa kesemutan di area sekitar dada serta lehernya. Tak hanya itu, jantungnya juga sering berdebar-debar sampai muncul rasa tidak nyaman yang cukup ekstrim di bagian dada dan tulang rusuk.

Batuk

Penelitian JAMA juga mengungkapkan sejumlah pasien Corona mengalami batuk berkepanjangan. Para ahli mengatakan, ciri-ciri orang terkena virus Corona biasanya mengalami batuk kering dan bisa berkepanjangan.

Dari data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), menunjukkan sebanyak 43 persen pasien COVID-19 mengalami batuk selama 14-21 hari setelah terinfeksi.

Flu parah

Pada penelitian di University of Texas, para ahli menganalisis swab orang-orang yang dicurigai mengalami flu di musim dingin akhir 2019 di AS.

Hasilnya, pada ahli menemukan setiap dua kasus flu di sana salah satunya COVID-19. Ini membuat mereka yakin jika COVID-19 mulai menyebar di AS pada akhir 2019.

Namun, dokter spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine Dr William Schaffner, MD, mengungkapkan masih sulit untuk membedakan antara flu dan COVID-19 tanpa tes. Tetapi, flu biasanya tidak menyebabkan sesak napas, sakit kepala, atau gejala gastrointestinal.

Muntah dan diare

Gejala atau ciri-ciri lainnya yaitu mual, muntah, dan diare. Meskipun jarang terjadi, pasien yang mengalami gejala ini bisa disertai dengan gejala khas COVID-19 lainnya.

Hanya ada 4 persen pasien COVID-19 yang didiagnosis positif Corona dengan gejala muntah dan diare, tanpa adanya gejala khas seperti demam dan sebagainya.

Kelelahan

Berdasarkan studi di JAMA, gejala kelelahan kronis disebut bisa bertahan lama pada pasca seseorang terinfeksi virus Corona.

Dari studi tersebut, para ahli menemukan sebanyak 53 persen pasien yang mengalami kelelahan selama 60 hari setelah merasakan gejala COVID-19.

Mudah lupa

Mudah lupa juga ternyata menjadi salah satu ciri-ciri atau gejala seseorang terinfeksi COVID-19. Direktur medis NeuroGrow Brain Fitness Center di Virginia Utara dr Majid Fotuhi menjelaskan, ini disebut berkaitan dengan efek jangka panjang bahkan bisa mengalami depresi, insomnia, parkinson, hingga kehilangan ingatan.

Di sisi lain, pedoman klinis yang dipublikasi di The University of Lausanne Hospital di Revue Medicale Suisse menyebut kondisi mudah lupa pada pasien Corona ini umumnya disertai demam hingga masalah pencernaan, yang menjadi penyebab mudah lupa pada pasien COVID-19 akibat oksigen dalam otak.

Sakit tenggorokan

Meskipun diketahui bukan termasuk gejala khas COVID-19, beberapa pasien Corona juga mengalami sakit tenggorokan. Faktanya, ada 52,9 persen pasien yang dinyatakan positif COVID-19 mengalami gejala ini.

Kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasa (anosmia)

Pakar penyakit menular Dr Amesh A Adalja, MD, pun mengatakan Anosmia ini sangat berkaitan dengan infeksi akibat virus Corona.

Dari data awal American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS), sebagian besar pasien Corona membutuhkan waktu selama 10 hari hingga gejala ini bisa membaik.

Namun, tak sedikit ahli dan bukti yang menyatakan bahwa gejala anosmia ini bisa berlangsung lebih lama hingga berbulan-bulan pasca pasien tersebut sembuh dari COVID-19

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply