KARAWANG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan banjir di daerah itu sudah meluas hingga sembilan kecamatan. “Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan yang disusul meluapnya beberapa sungai,” kata Kepala BPBD Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin di Karawang, Senin.
Sebanyak sembilan kecamatan yang dilanda banjir, ialah Rengasdengklok, Batujaya, Kutawaluya, Tempuran, Cikampek, Cilebar, Telukjambe Barat, Pangkalan, serta Ciampel. Sesuai dengan pendataan awal, sedikitnya 5.575 kepala keluarga atau 18.398 jiwa terdampak banjir dalam dua hari terakhir di sembilan kecamatan itu.
Banjir terbaru terjadi pada Senin di Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan, Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Desa Cikande, Kecamatan Cilebar, serta Desa Dawuan Barat dan Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek.
Yasin mengatakan banjir di wilayah Pangkalan dan Telukjambe Barat terjadi akibat meluapnya beberapa anak Sungai Cikeretek, sedangkan banjir di wilayah Cikampek terjadi akibat luapan anak Sungai Cikaranggelam. “Banjir terjadi dengan ketinggian bervariasi, mulai ketinggian 30 centimeter sampai ada yang setinggi 1 meter,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat terus waspada banjir karena saat ini curah hujan masih cukup tinggi. Banjir di Karawang itu tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga merendam areal sawah dan sejumlah fasilitas publik.
Pada Minggu (23/2), banjir melanda Desa Rengasdengklok Utara dan Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok. Pada hari yang sama, banjir terjadi di Desa Kutajaya, Kutakarya, Kutagandok, dan Sampalan, Kecamatan Kutawaluya.
Sesuai dengan data BPBD Karawang, Desa Karyamakmur, Teluk Ambulu, Telukbango, Batujaya, dan Segaran, Kecamatan Batujaya juga dilanda banjir. Banjir juga terjadi di Desa Pancakarya dan Purwajaya, Kecamatan Tempuran serta Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar. (ant)