JAKARTA, Ketua Umum (Ketum) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan Ramadhan di tahun politik, seperti saat ini, bisa menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa Indonesia, terutama umat Islam untuk membangun koalisi rekonsiliasi.
“Puasa ini kan semacam kondisi pengendalian supaya kita semua solid dan memperkuat soliditas. Dengan demikian, amaliyah yang paling afdal di bulan Ramadhan adalah membangun koalisi rekonsiliasi,” kata Anis.
Ia lalu menjelaskan pembangunan koalisi rekonsiliasi berarti semua komponen bangsa diharapkan dapat membangun soliditas dan meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan-kepentingan yang lain.
Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Gelora Talks bertajuk “Ramadhan 1444 H di Tahun Politik, Menggelorakan Spiritualitas Bangsa” yang digelar secara hibrid, Rabu (22/3).
Menurut Anis, terlepas dari kemunculan kompetisi politik di Tanah Air menuju hari pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024 mendatang, seluruh pihak harus tetap meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingankepentingan lainnya.
“Saya berpikir, terlepas dari kompetisi politik kita menuju 2024, kita harus tetap meletakkan kepentingan bangsa itu lebih tinggi dari semuanya,” ujar dia.
Partai Gelora, lanjut dia, pun menilai melalui pembangunan koalisi rekonsiliasi tersebut di tengah penyelenggaraan Pemilu 2024, semua pihak diharapkan dapat menyatu menghadapi krisis dan berperan mencegah bangsa Indonesia terjebak dalam ancaman disintegrasi.
“Musuh kita sebenarnya adalah krisis dan krisis inilah yang mengancam kita. Banyak anomali yang terjadi sekarang, yang diberi sanksi Rusia, tapi yang bangkrut bank-bank Amerika dan Eropa,” ujarnya.
Dampak krisis yang ada saat ini, menurut dia, tidak hanya soal kebangkrutan negara, tetapi juga ancaman disintegrasi bangsa.
Oleh karena itu, dia berharap aura kebajikan dan kelembutan Ramadhan dapat memberikan kebaikan dalam dunia politik. “Ramadhan itu bulan penuh berkah.
Orang Indonesia kan senangnya buka puasa bersama. Sambil buka puasa bersama, itu partai politik bisa membicarakan rekonsiliasi. Saya kira ini akan menjadi amal politik kita,” kata dia.
Anis Matta menambahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah memberikan peringatan agar Indonesia tetap berwaspada terhadap krisis global saat ini, meskipun ekonomi terlihat dalam keadaan baik-baik saja.
“Jadi di tengah krisis ini, kita perlu menyatukan dan mengkonsolidasi para elit politik, militer, ekonomi, ulama, akademisi, dan budayawan agar semua bersiap menghadapi krisis ini. Ramadhan ini adalah momentum yang paling bagus untuk membuat format koalisi rekonsiliasi baru,” ujar dia.