JAKARTA, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada kenaikan yang cukup signifikan terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
Potret ini ditemukan Indikator usai melakukan survei pada 9-12 Juli 2022, menempatkan 1.246 responden. Menurut Burhanuddin, tanya jawab dengan responden dilakukan melalui sambungan telepon.
Hasilnya, jika pada Mei lalu tingkat kepuasan masyarakat baru menyentuh 61,8 persen, memasuki bulan Juli, ada kenaikan sebesar 3,1 persen, menjadi 64,9 persen.
“Kepuasan cenderung kembali naik dalam sebulan terakhir, setelah sebelumnya cenderung turun,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk Persepsi dan Kepatuhan Publik Membayar Pajak secara virtual, Minggu (31/7).
Menurut Burhanuddin, hanya 23,6 persen yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi. Selain itu, ada juga 8 persen masyarakat yang menyatakan tidak puas sama sekali.
Burhanuddin mengungkapkan, setidaknya ada tiga alasan utama yang menyumbangkan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.
Pertama, masyarakat menilai Jokowi berhasil di sektor pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan, jembatan hingga bendungan. Angkanya mencapai 23,5 persen.
Ada juga yang menilai kinerja Jokowi sudah bagus. Burhanuddin menjelaskan, angkanya mencapai 18,9 persen. Sementara ada 16,8 persen masyarakat yang puas terhadap kerja Jokowi lantaran memberi bantuan kepada rakyat kecil.
“Pembangunan infrastruktur, kinerja yang bagus, dan memberi bantuan rakyat kecil adalah alasan yang paling banyak dikemukakan mereka yang puas pada kinerja presiden,” kata Burhanuddin.