JAKARTA, Diungkitnya Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat panas hubungan Geisz Chalifah dan pihak mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Saling sindir aib dan etika politik tak terhindarkan.
Panasnya hubungan ini berawal dari Sandiaga merespons mantan jubir Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta 2017, Anggawira, yang menyebut TGUPP bentukan Anies dipenuhi orang dalam atau ordal. Sandiaga menyebut tidak elok menjelang pilpres, satu pihak dengan yang lainnya justru saling mencari kesalahan.
Sandiaga menilai apa yang disampaikan Anies benar setiap pihak harus punya komitmen untuk memberantas korupsi. Dia tak ingin kontestasi politik justru saling memecah belah dan menyalahkan kubu lain.
“Jadi menurut saya, apa yang disampaikan Pak Anies itu adalah merupakan realita dan ini harus kita pastikan ke depan bahwa pemerintahan bersih, bebas korupsi, yang akan diperjuangkan oleh Pak Ganjar dan Mahfud,” ucap Sandiaga usai kampanye di gedung Graha Gemilang, Jatijajar, Tapos, Depok, Minggu (17/12).
“Seperti yang kita tampilkan hari ini dengan membuat sabun cuci bukan hanya menurunkan biaya hidup, tapi juga memastikan sebuah simbolisasi pemerintahan yang bersih, bebas korupsi. Jangan kita terus terpecah belah saling menyalahkan,” sambungnya.
Sandiaga menyebut TGUPP adalah masa lalu. Menurutnya, jika hal tersebut diangkat kembali maka hanya menimbulkan aib.
“TGUPP itu ancient history, sudah masa lalu. Jangan kita angkat-angkat, malu, aib, untuk diangkat-angkat. Mari kita bersatu, apalagi Pak Angga itu juga jubir kita dulu, kita lihatnya ke depan jangan ke belakang,” ujarnya.
Geisz Sindir Sandiaga Gagal Cawapres
Geisz Chalifa kemudian merespons Sandiaga Uno yang kini Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP menyinggung aib soal TGUPP DKI buntut heboh ordal. Geisz menyindir Sandiaga yang meninggalkan kursi Wagub DKI hingga lompat partai.
“Yang aib itu adalah lompat partai buat dapat cawapres tapi tetap nggak dapat juga. Ninggalin janji kepada warga Jakarta dari wagub ngejar Cawapres. Yang seperti itu yang aib,” kata Geisz, kepada wartawan, Senin (18/12).
Geisz menilai kepemimpinan Anies Baswedan di Jakarta tak terlepas dari peran TGUPP. Dia mengatakan TGUPP membantu menjembatani Anies menuntaskan 23 janji di Jakarta.
“Sukses Anies membangun Jakarta berkat adanya anak-anak muda pintar di TGUPP, yang menjembatani visi misi Anies (23 Janji Kampanye). Tanpa adanya TGUPP, yang ikut membantu para kepala dinas dalam menyusun program yang memasukkan 23 janji kampanye itu,” jelasnya.
Jubir Sandiaga Sentil Etika Geisz
Juru bicara (jubir) Sandiaga Uno Bidang Politik, Denny H Suryo, menilai etika politik Geisz buruk atas pernyataan yang menyinggung Sandiaga gagal cawapres.
“Hari ini, kita bisa lihat kedewasaan dalam berpolitik lewat perbuatan dan pernyataan. Dengan menyerang Bang Sandi Uno, Geisz Chalifah mempertontonkan etika politik yang buruk,” kata Denny kepada wartawan, Selasa (19/12).
Denny menilai sindiran Geisz bahwa Sandiaga meninggalkan kursi Wagub DKI Jakarta hingga lompat partai agar menjadi cawapres merupakan pernyataan tak benar. Dia menyebut Geisz sendiri sempat menjadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk lantaran pengaruh ordal.
“Buat orang yang sempat menikmati kekuasaan jabatan berkat privilese ordal seharusnya paham betul anjuran dari Bang Sandi Uno yang mengajak agar masalah TGUPP tidak perlu diangkat lagi supaya tidak semakin gaduh,” tutur Denny.
“Jangan sampai karena ingin membela diri, menjadi seperti menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri,” sambung Denny.
Sekjen Rumah SandiUno Indonesia (RSI) ini mengingatkan apa yang disampaikan Sandiaga merupakan ajakan yang positif. Denny lantas merasa heran atas sikap Geisz Chalifah yang justru memberi serangan.
“Kalau memang tidak salah, kenapa harus resah? Bang Sandi Uno justru mengajak semua pihak untuk tidak saling serang agar tidak ada perpecahan meski di tengah kontestasi politik yang panas,” kata Denny.
“Kalau punya etika politik yang baik mestinya menanggapi ajakan positif itu dengan baik. Karena Bang Sandi Uno mengajak semua anak bangsa berkompetisi secara sehat dengan semangat membangun Indonesia agar semakin maju, bukan malah saling memecah belah,” sambungnya.(det)