JAKARTA, Pabrik Foxconn yang memproduksi iPhone di kota Zhengzhou, China, hampir kembali melakukan operasi penuh setelah terdampak pandemi COVID-19.
Reuters pada Selasa melaporkan, pengiriman dari pabrik tersebut pada Desember lalu mencapai 90 persen dari rencana awal, kata dua orang sumber yang mengetahui hal tersebut.
“Produksi hampir sepenuhnya dilanjutkan,” kata salah satu orang yang menolak disebutkan namanya.
Sementara orang kedua mengatakan, produksi hampir kembali normal tetapi pejabat perusahaan tetap berhati-hati atas langkah tersebut karena lonjakan kasus COVID-19 di seluruh China.
“Kami memperkirakan puncak kasus sebelum atau sesudah liburan Tahun Baru Imlek,” kata orang tersebut, mengacu pada libur selama seminggu yang dimulai pada 21 Januari. “Kami tidak tahu apakah itu akan menimbulkan masalah,” imbuhnya.
Pada Sabtu lalu, lembaga penyiaran milik pemerintah Provinsi Henan mengutip seorang eksekutif dari pabrik yang mengatakan bahwa tenaga kerja pabrik saat ini stabil dengan 200.000 staf dan telah menstabilkan rantai pasokannya sehingga kapasitas produksi kemungkinan meningkat.
Sayangnya, Foxconn menolak memberikan komentar. Diketahui, produksi di pabrik manufaktur iPhone terbesar di dunia milik Apple itu sangat terdampak wabah COVID-19.
Pembatasan yang diberlakukan di China menyebabkan ribuan pekerja berhenti. Selain itu, para pekerja juga dilanda masalah upah. Foxconn telah menawarkan bonus untuk menarik pekerja baru dan meyakinkan mereka yang masih ada untuk bertahan.
Bulan lalu, sumber dari perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menargetkan pabrik untuk melanjutkan produksi penuh sekitar akhir Desember hingga awal Januari.