JAKARTA, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (Rommy) mengibaratkan politikus dengan aktor. Menurutnya, jika politikus mengikuti ajang Oscar, maka politikus bisa menang berkali-kali.
Rommy awalnya mengatakan politik merupakan urusan persepsi. Dia menyebut seorang politikus harus mengikuti skenario paling menjual agar meraih simpati publik.
“Politik itu adalah persepsi, dan politisi adalah aktor. Seorang aktor harus mengikuti skenario yang paling marketable, yang paling diterima publik,” kata Rommy.
Rommy kemudian menyebut seorang politikus bisa menang berkali-kali jika mengikuti ajang Oscar.
“Itulah kenapa, soerang politisi itu kalau mengikuti Piala Oscar, itu bisa menang berkali-kali,” katanya.
Cerita soal Sosok Prabowo
Rommy juga bercerita tentang sosok Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Rommy mengaku pernah melarang Prabowo memakai mobil Lexus saat Pilpres 2014.
“Pada waktu 2014 saya jadi tim strategi kampanye Prabowo-Hatta, waktu itu saya menggelar survei 2 minggu sekali. Dari survei kita menggelar 17 aspek kepemimpinan yang ikut disurvei, kewibawaan kepandaian, pengalaman, aura dan sebagainya, termasuk merakyat. Dari temuan selama 3 bulan survei itu konsisten pada waktu itu. Bahwa Pak Jokowi kalah di semua aspek kepemipinan dibanding Pak Prabowo, kalah kewibawaan, kalah kepemimpinan, kalah pengalaman, kalah latar belakang keluarga, semua kalah, cuma satu yang Pak Jokowi menang, yaitu merakyat,” kata Rommy.
Atas dasar hasil survei itu, Rommy menyampaikan strategi ke Hatta Rajasa yang kala itu menjadi cawapres Prabowo. Namun, Hatta meminta Rommy menyampaikan langsung ke Prabowo terkait temuan survei itu.
Rommy mengaku menyampaikan strategi agar Prabowo tidak memakai mobil Lexus-nya saat kampanye. Rommy meminta Prabowo mengganti mobilnya dengan mobil yang murah agar terlihat merakyat.
“(Prabowo bilang) ‘Terus rekomendasi teknisnya apa?’. (Saya bilang) ‘Izin pak kalau bisa pergi ke sana kemari jangan pakai Lexus pak’, (Prabowo tanya) ‘kenapa?’, (saya jawab) ‘karena di sana sudah pakai Innova pak, kalau bisa berkenan bapak pakai Avanza’,” kata Rommy.
Namun, kata Rommy, Prabowo memberi jawaban yang membuatnya kaget sekaligus hormat. Dia mengatakan Prabowo menolak usulan tersebut karena tak mau menipu dengan gimik.
“Kemudian saat saya ingatkan begitu, yang menarik jawaban Pak Prabowo yang membuat saya hormat, dia katakan gini ‘Pak Rommy kalau kita ganti, saya bukan tidak mau, tapi itu kan namanya menipu rakyat’, buat saya, oh saya hormat Jenderal, respect, karena artinya dia man of his mouth, dia memang apa yang dia katakan,” ucap Rommy.