Jakarta, Presiden Joko Widodo pagi ini menerima suntikan Vaksin Covid-19 tahap ke dua, Presiden terlihat menggunakan jaket berwarna merah dan terlebih dahulu melakukan pendaftaran, verifikasi data. Hingga penapisan kesehatan, antara lain pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah.
Vaksinasi dilakukan di halaman tengah Istana Kepresidenan, pada Rabu 27/2021, Jakarta. Presiden kemudian menuju tempat yang sudah disiapkan, sama seperti vaksinasi pertama. Pada penyuntikan tahap ke dua ini, kembali bertindak selaku vaksinator kepala negara yaitu Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib dengan dibantu asisten yang mempersiapkan peralatan.
Sesuai dengan protokol kesehatan, seusai di suntikan Presiden akan melakukan proses observasi kemungkinan Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (IKPI) selama 30 menit.
Vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd yang disuntikkan pada Presiden membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Sebelumnya, Presiden telah menerima suntikan vaksin dosis pertama pada Rabu (13/01/2021).
Dijelaskan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Reisa Brotoasmoro, vaksinasi dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. Dosis pertama ini dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal.
Selang 14 hari dari pemberian dosis pertama, dilanjutkan dengan suntikan kedua yang bertujuan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya.
“Dua dosis suntikan ini akan memicu respons antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang,” terangnya.
Lebih lanjut, Reisa mengatakan, antibodi tersebut baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan.
Setelah pemberian vaksinasi kepada Presiden dilanjutkan dengan pemberian vaksin kepada sejumlah perwakilan dari berbagai kalangan yang juga ikut diberi vaksin dosis pertama bersama Presiden pada 14 hari lalu.
Sementara itu, usai divaksinasi sejumlah agenda telah menanti Presiden, di antaranya pelantikan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang akan menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang memasuki masa pensiun bulan Februari mendatang