SUKABUMI, Percepatan vaksinasi COVID-19 menjadi pembahasan utama dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Palang Merah Indonesia (PMI) yang diikuti pengurus dari 34 provinsi se-Indonesia yang digelar secara virtual pada Sabtu.
“Kami meminta PMI Provinsi secara proaktif menggalang dukungan untuk menyukseskan program vaksinasi pemerintah. Saya optimistis target dua juta vaksinasi bisa dicapai PMI seluruh Indonesia,” kata Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam Mukernas PMI tersebut.
Mukernas yang digelar merupakan yang pertama kalinya dalam situasi pandemi COVID-19, dalam kegiatan tersebut seluruh pengurus PMI dari 34 provinsi melaporkan kondisi penanganan COVID-19 hingga pelibatan dalam program pemerintah untuk membantu mempercepat proses vaksinasi nasional.
Maka dari itu, dalam mukernas ini selain penanganan COVID-19 yang menjadi fokus pembahasan, vaksinasi pun ikut masuk dalam agenda utama musyawarah tingkat nasional yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 PMI.
Menurut JK sapaan akrab Jusuf Kalla, makin cepat vaksinasi maka pemulihan ekonomi juga akan cepat. Maka dari itu, seluruh personel PMI dari pusat hingga kota/kabupaten untuk ikut terlibat langsung membantu pemerintah dalam percepatan proses vaksinasi untuk masyarakat.
Sementara, Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said menambahkan PMI telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI untuk pelatihan relawan PMI sebagai tenaga vaksinator. Dalam hal ini, PMI akan mengutamakan daerah yang serapan vaksinnya rendah.
“Seluruh provinsi menyampaikan perhatiannya bersama-sama untuk mempercepat vaksinasi. Ke depan akan diadakan rapat teknis untuk peningkatan target vaksinasi,” tambahnya.
Masih dalam mukernas, Ketua Bidang Kesehatan Fachmi Idris mengatakan pemetaan wilayah vaksinasi telah dilakukan PMI bersama Kemenkes RI, kemudian tenaga vaksinator dari PMI tersedia yang telah mengikuti beberapa gelombang pelatihan.
Bahkan, pelibatan vaksinator dari PMI mendapatkan dukungan dan disetujui pihak Kemenkes dengan syarat PMI dengan direktorat jendral terkait menentukan titik lokasi dan waktunya karena terkait teknis pengiriman vaksin.
Di sisi lain, pimpinan mukernas yang juga Wakil Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita menyebutkan mukernas yang pertama dilaksanakan saat pandemi ini dilaksanakan secara sederhana, tetapi tetap optimal.
Lanjut dia, tahun lalu tidak diselenggarakan mukernas karena sibuk respon penanganan COVID-19. Maka dari itu, tahun ini harus dilaksanakan mukernas dengan memanfaatkan teknologi.
“Mukernas ini untuk dua tahun dan tidak melanggar AD/ART,” katanya.