JAKARTA, Kendati ada tekanan dari Huawei Mate 60 dan larangan dari pemerintah China, iPhone 15 series tetap diburu. Bahkan penjualan HP ini pecahkan rekor dari iPhone 14 yang dirilis tahun lalu.
Antrean panjang langsung menyambut penjualan perdana iPhone 15 series di 45 toko resmi Apple yang tersebar seluruh China pada Jumat lalu (22/9/2023), terutama di distrik perbelanjaan Sanlitun.
Menurut JD Daojia, platform pengiriman yang berafiliasi dengan JD.com, penjualan model iPhone baru dalam dua jam pertama meningkat secara mengejutkan sebesar 253% dibandingkan seri iPhone 14 tahun lalu.
Yang lebih menarik lagi, jumlah pesanan dari kota-kota kecil meningkat enam kali lipat. Hal ini menunjukkan daya tarik Apple tidak hanya terbatas pada kalangan atas saja, namun juga merambah ke banyak kelompok pengguna awam di China.
Li, mahasiswa berusia 21 tahun di Beijing, mengatakan dia ingin membeli iPhone 15 Pro Max untuk menggantikan iPhone 11 Pro Max miliknya saat ini. Meskipun mengetahui Huawei Mate 60 series yang telah memicu sentimen nasionalis di negaranya, dia lebih menyukai estetika tampilan HP terbaru Apple.
Konsumen lainnya, seorang pekerja industri film berusia 34 tahun di Beijing yang juga bermarga Li, berhasil mendapatkan iPhone 15 Pro Max yang dipesannya melalui situs web Apple. Li yang sebelumnya merupakan pemilik iPhone 14 Pro Max mengaku tertarik dengan bodi titanium yang mampu mengurangi bobotnya.
“Saya menggunakan berbagai macam perangkat Apple,” katanya kepada South China Morning Post (SCMP). “Saya tidak tertarik untuk beralih ke Huawei.”
Sementara itu seorang mahasiswa tahun kedua bermarga Peng, yang mempelajari ilmu material di Beijing, mengatakan dia belum memutuskan apakah akan membeli iPhone baru atau ponsel Huawei.
Peng yang menggunakan perangkat Oppo mengaku belum pernah mempertimbangkan untuk membeli ponsel Huawei hingga seri Mate 60 muncul.
Dia mengatakan Huawei telah membuat kemajuan besar dalam kinerja ponsel pintar berkat chip Kirin 7 nanometernya. Meski begitu, iPhone mungkin terbukti terlalu menarik untuk diabaikan.
“Secara keseluruhan, menurut saya produk Apple menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik,” kata Peng.
Terlepas dari tantangan regulasi dan persaingan, Apple tidak hanya berhasil mempertahankan namun juga secara signifikan meningkatkan momentumnya di pasar China.
“Konsumen China semakin bersedia membayar untuk produk berkualitas tinggi,” tulis Amber Liu, analis di firma riset Canalys, dalam sebuah catatan pada bulan Juli. “Harga jual rata-rata ponsel pintar melebihi USD450 pada tahun lalu dan diperkirakan akan terus meningkat pada kuartal-kuartal mendatang.”
Pasar Apple di China daratan cukup menggembirakan selama kuartal Juni lalu. Penjualan di wilayah tersebut tumbuh 8% dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan ketika raksasa asal California ini mencatat penurunan pendapatan global triwulan ketiga berturut-turut.(det)