JAKARTA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia menjelang berakhirnya masa jabatan.
PDIP menganggap permintaan maaf itu terlambat disampaikan sekarang.
“Kami tidak merasa ini sesuatu yang perlu dihiraukan terlalu serius atau terlalu jauh karena semuanya sudah cukup terlambat,” kata juru bicara PDIP Chico Hakim saat dihubungi, Jumat (2/8/2024).
Chico menyebut beberapa kerusakan telah terjadi selama Jokowi memimpin Indonesia. Dia menyinggung secara khusus kerusakan dari sisi demokrasi.
“Apalagi kerusakan yang telah diakibatkan oleh cara kepemimpinan dan manuver-manuver yang dilakukan oleh kekuasaan, khususnya yang kami maksud adalah kekuasaan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Itu kerusakan-kerusakan di bidang demokrasi dan juga hubungan baik silaturahmi sosial di antara masyarakat yang kita rasakan ada keterpecahan, ada pecah belah di situ, polarisasi, politisasi agama, dan juga berbagai macam hal lain,” jelasnya.
“Kalau di bidang demokrasi tentu kita tahu ada pembegalan konstitusi kita hanya untuk loloskan putra sulungnya, dan baru-baru ini dilakukan lagi untuk meloloskan putra bungsunya sebagai kandidat politik,” lanjut dia.
Selain itu, Chico menyebut ada banyak hal yang tidak sesuai dengan janji Jokowi saat pertama kali maju sebagai calon presiden di 2014.
“Banyak sekali hal yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan yang bersangkutan ketika berkampanye di pemilihan pertamanya sebagai presiden. Dan justru banyak yang terjadi kebalikannya,” imbuhnya.
Kemudian, dia juga menyoroti terkait IKN yang dianggap sebagai glorifikasi berlebihan oleh Jokowi.
Dia menyebut glorifikasi IKN itu dilakukan di tengah kondisi rakyat yang serba-kesulitan.
“Hari-hari ini juga kita dipertontonkan oleh glorifikasi pribadi untuk memberikan ‘kemuliaan’ sebagai pencetus IKN dan memaksakan perayaan 17 Agustus di Ibu Kota Negara yang sebetulnya belum siap dan dipaksakan persiapannya, tentu dengan memakan biaya, dengan mengundang banyak sosok-sosok yang sesungguhnya tidak perlu, seperti influencer, relawan, yang transportasinya saja memakan biaya puluhan miliar,” ujar dia.
“Sementara rakyat sedang dalam kehidupan yang sulit, harga bahan pangan begitu tinggi, banyak juga yang terjerat pinjaman-pinjaman online, terperosok dalam judi online, dan juga permasalahan sosial lain.
Kita lihat juga masih banyak ketimpangan sosial, ketidakadilan di bidangbidang yang tidak terkait politik misalnya, hakim yang tidak jujur, polisi yang justru menjadi bagian dari otak kejahatan, yang ini semua tidak bisa lepas dari kesalahan pemimpin tertinggi di republik ini,” lanjutnya.
Atas dasar itulah, Chico berharap Oktober 2024 segera hadir, sehingga PDIP bisa menatap pemerintahan yang baru.
“Kami hanya berharap Oktober tidak terasa begitu lama, sehingga ada pemerintahan baru yang, semoga, akan hadir untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah terjadi,” tutur dia.
Jokowi Minta Maaf
Diketahui, Jokowi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia menjelang akhir masa jabatannya. Jokowi menyadari bahwa dia dan Wapres Ma’rufAmin tidak dapat memenuhi harapan semua pihak.
“Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus. Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini.
Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi di acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024).
Jokowi menyadari bahwa dia dan Ma’ruf Amin tidak dapat menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak. Jokowi menyebut tidak sempurna dan hanyalah manusia biasa.
“Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT,” ujarnya.
“Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” lanjut Jokowi. (det)