Astra International akan mengeskpor kendaraan niaga Isuzu Traga ke 20 negara, setelah mereka menggelar seremoni ekspor perdana sebanyak 6.000 unit ke Filipina di pabrik Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Karawang, Jawa Barat.
Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto mengatakan pada tahap awal ekspor memang masih ditujukan ke satu negara, yakni Filipina, sebanyak 6.000 unit kendaraan hingga akhir tahun 2020. Namun estimasi devisa yang didatangkan dari ekpor bisa mencapai 66 juta dolar AS per tahun
Ia menambahkan, negara tujuan ekspor juga bertambah hingga 20 negara dalam beberapa waktu ke depan.
“Pada tiga tahun ke depan, Isuzu Indonesia berencana untuk memperluas negara tujuan ekspor Isuzu Traga hingga lebih dari 20 negara, tidak hanya di Asia Tenggara, namun juga Timur Tengah, Amerika Latin, serta beberapa negara di Afrika,” kata Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto di Karawang, Jawa Barat, Kamis.
Prijono meyakini bahwa ekspor dari Isuzu akan menambah angka ekspor kendaraan buatan Indonesia hingga lebih dari 300 ribu unit.
“Memang saat ini masih hanya 6.000 unit, mungkin masih sedikit untuk dibicarakan. Namun ekspor di bidang otomotif ini semakin meningkat hingga 300.000 unit dengan total 8 miliar dolar AS jika dilihat dari data GAIKINDO,” jelasnya.
Presiden Joko Widodo yang menyaksikan seremoni ekspor itu, menginginkan agar angka ekspor naik menjadi 1 juta unit pada 2024, atau tiga kali lipat.
“Ekspor otomotif lebih dari 300.000 pada saat ini, saya minta 2024 minimal satu juta harus keluar dari Indonesia,” ucap Jokowi.
PT IAMI bernecana mengekspor semua produk yang diproduksi di Indonesia.
Pabrik Isuzu di Karawang memiliki luas lahan 30 hektar dengan kapasitas regular 52.000 unit per tahun dan dapat dioptimalkan hingga menjadi 80.000 unit per tahun.
Pabrik itu merakit kendaraan Isuzu Giga, Isuzu Elf dan P series, serta Isuzu Traga untuk pasar lokal maupun ekspor. (ant)