JAKARTA, Perusahaan telekomunikasi asal China, Transsion, yang kini dikenal dengan tiga merek ponsel pintarnya Tecno, itel, dan Infinix mengumumkan meraih pertumbuhan bisnis yang kuat di kuartal kedua (Q2) 2023 meski pasar smartphone global masih lesu.
Perusahaan yang berbasis di Shenzen, China itu mengumumkan pada Q2 2023 perusahaan berhasil mendapatkan peningkatan bisnis hingga 30,7 persen dari tahun ke tahun dengan pencapaian 15,8 miliar yuan (Rp33,2 triliun).
Dilaporkan oleh Gizmochina, Minggu, peningkatan kinerja perusahaan itu terjadi berkat strategi mereka yang berfokus pada penjualan di Afrika serta melakukan ekspansi di Asian Selatan dan Asia Tenggara.
Momentum pertumbuhan bisnis itu sebenarnya tidak hanya terjadi di Q2 2023 tapi juga selama semester pertama 2023.
Transsion mengalami peningkatan bisnis yang sehat sebesar 8 persen untuk total pendapatannya sebesar 25 miliar yuan (Rp52,8 triliun), sementara labanya meningkat sebesar 27 persen dengan nilai 2,1 miliar yuan (Rp4,4 triliun).
Padahal, dalam beragam laporan perusahaan riset untuk sektor teknologi, kondisi pasar ponsel pintar secara global saat ini masih dalam kondisi lesu. Di Q2 2023 misalnya, berdasarkan laporan Canalys pengiriman ponsel pintar turun 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Laporan lainnya dari IDC mengungkapkan hal serupa bahwa penjualan dan pengiriman produk ponsel pintar secara global saat ini sedang turun dengan persentase sedikit berbeda yakni 7,8 persen dari tahun ke tahun.