Maverick Vinales menjawab keraguan dengan mempersembahkan kemenangan pertama bagi dirinya dan tim pabrikan Yamaha musim ini setelah menjuarai Grand Prix Emilia Romagna di Sirkuit Misano, Italia, Minggu.
Vinales menjadi pebalap keenam musim ini yang memenangi Grand Prix setelah tujuh seri di kalender musim yang ketat di tengah pandemi.
Pebalap asal Spanyol itu sekaligus juga mematahkan ‘kutukan’ Sirkuit Misano dengan memenangi lomba dari pole position.
Sebelum kemenangan Vinales, sejak 2007, hanya ada tiga pebalap yang menang di Misano setelah mengawali balapan dari pole position, yaitu Casey Stoner (2007), Valentino Rossi (2009) dan Dani Pedrosa (2010).
“Aku tahu banyak orang sangat meragukanku, khususnya apa yang terjadi pada Minggu… tapi mentalitasku selalu sema seperti di akhir pekan lainnya. Aku selalu punya mentalitas untuk juara,” kata Vinales di jumpa pers pascalomba seperti dilansir MotoGP.
Vinales kewalahan menjalani balapan pertama di Misano pekan lalu karena pemilihan ban yang salah kendati start dari pole position.
Namun akhir pekan ini dia melakukan pendekatan yang berbeda di sesi latihan untuk tampil lebih kuat ketika lomba.
“Jujur, aku tidak punya kepercayaan diri untuk menekan dengan motor ini sejak awal.
“Akhir pekan ini sedikit berbeda. Kami mencoba banyak setup balapan, mengambil banyak umpan balik, bagian mana yang perlu kami benahi dengan setting balapan.
Vinales sempat kehilangan posisinya ketika membuat kesalahan di Tikungan 4 hingga disalip pebalap tim Pramac Racing Francesco Bagnaia.
Dengan kekuatan motor Ducati dan ban soft yang ia pakai, Bagnaia mampu melesat dengan jarak 1,5 detik dan mengendalikan permainan.
Ketika Vinales mampu memperpendek jaraknya, Bagnaia justru terjatuh di Tikungan 6, memuluskan langkah Vinales merebut kemenangan pertamanya sejak GP Malaysia 2019.
“Sangat senang dengan tugas yang dilakukan tim. Jujur hari ini Pecco sangat cepat.
“Pada akhirnya aku mampu mendekat dan menekan. Aku harus bermain pintar, menjaga ban tetap dalam suhu yang baik dan melaju dengan ritme yang baik.
“Tapi bagiku setelah mendekati Pecco, dia sangat sulit disalip. Pada akhirnya aku rasa dia menjalani balapan dengan luar biasa, terlepas dari terjatuh.
Vinales hari itu finis 2,425 detik di depan pebalap Suzuki Joan Mir yang tampil menyerang jelang finis untuk mencuri posisi dari pebalap KTM Factory Racing Pol Espargaro dan Fabio Quartararo dari tim Petronas Yamaha, demikian laman resmi MotoGP.
Espargaro berhak naik podium setelah Quartararo terkena penalti tambahan tiga detik karena melanggar batas trek dan mundur ke peringkat empat setelah mengabaikan penalti long lap.
Sementara itu, rekan satu timnya, Valentino Rossi gagal menyelesaikan balapan di kampung halamannya itu setelah terjatuh dan memutuskan menyudahi perjuangannya di tengah lomba.
Dengan hasil itu, Vinales kini memiliki raihan poin 83, sama dengan Fabio Quartararo dan terpaut satu angka dari Andrea Dovizioso yang masih bertahan di pucuk klasemen.
Vinales pun mendapat dorongan semangat menuju GP Catalunya pekan depan.
“Untuk balapan selanjutnya kami harus lanjut dengan cara yang sama. Aku sangat termotivasi karena aku sangat percaya dengan diriku sendiri dan aku sangat paham apa yang bisa aku lalukan dengan motor itu.
“Sangat senang bisa menunjukkan potensi kami dan mampu memenangi balapan,” pungkasnya.