JAKARTA, Kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Krisis global terjadi untuk sektor pangan dan energi yang menimbulkan guncangan ekonomi. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, berdasarkan data yang dia miliki krisis pangan dan energi terjadi telah memicu inflasi dan perlambatan ekonomi di beberapa negara.
“Krisis pangan dan energi memicu tekanan termasuk inflasi dan pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang kita. Kenakan inflasi dan perlambatan ekonomi membuat proyeksi IMF dan Bank Dunia berubah,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/6/2022).
Gawatnya lagi, kondisi krisis pangan dan energi bisa berimbas kepada Indonesia. Sebab negara-negara yang mengalami kondisi itu merupakan mitra dagang Indonesia. Beberapa negara itu juga tengah mengalami lonjakan inflasi di Mei 2022. Seperti AS, inflasi sudah mencapai 8,6%, Thailand 7,1%, India 7%, Korsel 5,4% dan Tiongkok 2,1%.
Inflasi dan perlambatan ekonomi di negara mitra dagang RI itu mulai terasa di Indonesia. Tercermin dari ekspor RI di Mei yang mencapai US$ 21,51 miliar. Angka itu memang naik 27% di bandingkan Mei 2021, tapi turun 21,29% di bandingkan bulan lalu.