JAKARTA, Dengan terjadinya kasus korupsi di tubuh komisi pemilihan umum (KPU), menjadikan pengalaman berharga untuk anggota yang lainnya.
Dengan ini KPU RI selalu mengingatkan anggota baik dari tingkat Pusat, Provinsi, kabupaten dan Kota. Selalu menjaga kewaspadaan, integritas, dan berkerja menurut undang-undang yang berlaku.
“KPU sangat perihatin, KPU harus menjadikan ini pengalaman berharga, bukan hanya untuk KPU RI tapi juga untuk KPU provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Ketua KPU dalam acara RDP bersama DPR RI, selasa 14/01, komplek senayan Jakarta.
“Makanya saya mengingatkan terus mereka agar, ini menjadi pengalaman berharga makin waspada, makin menjaga integritasnya, dan kerja mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada,” sambungnya.
Selain itu, dalam kasus Wahyu Setiawan. KPU selalu menyampaikan kepada pubik, masyarakat, KPK, keputusan selalu dilakukan bersama-sama, dengan baik.
“Sampai hari tidak ada, dan kami sudah sampaikan kepada publik, kepada KPK juga bagaimana, kami mengambil keputusan untuk hal ini. Yang menjadikan perkara untuk wahyu setiawan. Semua mengambil keputusan dengan sangat baik,” ujarnya.
Seperti kasus pergantian antar waktu. KPU mengambil langkah cepat, mengirim surat kepada Presiden, DPR, dan DKPP. Mereka mempunyai kewenangan berbeda-beda.
“Jika kasus pergantian. KPU mengambil proses cepat, kami mengirimkan surat kepada Presiden, kepada DPR dan DKPP, masing-masing mempunyai kewenangan,” ujarnya.
Di temui di tempat yang sama. Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli menilai, KPU, Bawaslu dan DKPP adalah lembaga hulu yang menghasilkan pejabat publik. Sehinga harus dijaga kredibilitasnya.