Instagram luncurkan fitur “Limits” cegah ujaran kebencian

JAKARTA, Instagram pada Rabu (11/8) mengumumkan rangkaian fitur “Limits” untuk mencegah komentar kasar dan rasis serta penyalahgunaan lainnya.

Melalui siaran resmi, Head of Instagram Adam Mosseri mengatakan fitur ini telah tersedia untuk pengguna secara global sejak Rabu (11/8), setelah melewati uji coba pada Juli lalu.

Langkah ini dilakukan beberapa pekan setelah Instagram menghapus komentar rasis yang ditujukan kepada anggota tim sepak bola Inggris menyusul kekalahan mereka di final Euro 2020.

“Penelitian kami menunjukkan banyak komentar negatif terhadap figur publik berasal dari orang-orang yang tidak menjadi followers atau yang baru saja menjadi followers mereka, dan deretan komentar hanya muncul pada saat itu,” kata Mosseri melalui blog Instagram dikutip pada Kamis.

“Kami melihat ini setelah final Euro 2020 dengan lonjakan komentar secara signifikan–dan tidak dapat diterima–terkait pelecehan rasis terhadap para pemain,” lanjutnya.

Fitur “Limits” memungkinkan pengguna memblokir komentar dan Direct Message (DM) yang mengandung ujaran kebencian dari orang yang tidak menjadi pengikut atau baru saja menjadi pengikut.

Instagram mengatakan akan memberi pesan peringatan yang lebih kuat saat pelaku memposting komentar yang berpotensi menyinggung.

Menurut Mosseri, peringatan tersebut efektif mencegah dan mengurangi frekuensi komentar kebencian sebanyak 50 persen. Dalam seminggu terakhir, Instagram mengatakan telah memberi peringatan kepada pengguna yang mencoba berkomentar kasar sekitar satu juta kali per hari.

Instagram juga memperkenalkan fitur “Hidden Words” yang memungkinkan pengguna menyaring kata kunci tertentu, frasa, dan emoji yang tidak diinginkan ke dalam folder tersembunyi.

Fitur “Hidden Words” baru diluncurkan di beberapa negara pada awal tahun ini dan akan tersedia untuk semua pengguna secara global pada akhir Agustus.

Fitur penyaring kata-kata ini telah dikembangkan lebih lanjut oleh Instagram dengan memperluas daftar kata, tagar, serta emoji tertentu dan akan diperbarui secara berkala.

“Kami berharap fitur baru ini dapat lebih melindungi pengguna dari konten kebencian, baik itu rasis, seksis, homofobik, maupun jenis penyalahgunaan lainnya,” tulis Mosseri.

“Kami akan terus berinvestasi dalam organisasi yang berfokus pada keadilan dan kesetaraan ras, dan menantikan kemitraan lebih lanjut dengan industri, pemerintah, dan LSM untuk mendidik dan membantu membasmi kebencian. Pekerjaan ini masih belum selesai, dan kami akan terus membagikan pembaruan tentang kemajuan kami,” pungkas Mosseri.

Related posts

Leave a Reply