JAKARTA, Video yang memperlihatkan kuda delman yang ditumpangi eks gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur-mundur sebelum menuju deklarasi capres PKS viral di media sosial. Partai Demokrat meminta peristiwa ini tidak dikaitkan hal-hal semacam mitos.
“Clean and clear. Karena banyaknya sorotan kamera dan kerumunan yang membuat kuda sedikit panik, apalagi kontur jalannya yang memang seperti itu. Cenderung curam di titik keberangkatan. Ini peristiwa biasa yang tak perlu ditanggapi berlebihan,” kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani.
Kamhar menyebut berlebihan jika ada pihak yang mengaitkan mundurnya kuda delman Anies dengan tanda alam menjelang Pemilu 2024. Kamhar meminta peristiwa ini tak dikaitkan dengan pemilu.
“Jika kemudian ada pihak-pihak yang memberikan tafsir terhadap peristiwa tersebut dengan tanda-tanda alam apalagi dikait-kaitkan dengan pemilu, ini ‘lebay’. Seolah-olah mengerti bahasa kuda,” ungkap Kamhar.
Menurutnya kedua hal itu merupakan konteks yang berbeda dan tak berhubungan. Tafsir liar di media sosial, lanjut Kamhar, tak mendapat tempat di sistem politik demokrasi.
“Dikait-kaitkan dengan politik dan pemilu yang beda konteks dan tak berhubungan sama sekali. Tafsir liar seperti ini, hanya mungkin terjadi pada kehidupan politik feodal. Pada sistem politik demokrasi yang berbasis rasional, ini anakronis atau tak ada tempat,” ujarnya.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan kuda yang ditunggangi eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berjalan viral di media sosial. DPW PKS pun memberikan penjelasan.
Peristiwa itu disebut terjadi saat Anies hendak menaiki delman dari Buperta, Ragunan, menuju kantor DPP PKS di TB Simatupang, Jakarta Selatan, dalam rangka deklarasi bakal capres 2024. Dalam video yang viral, terlihat Anies bersama Ketua DPW PKS Khoirudin duduk bersebelahan di kursi belakang.
Anies pun berpindah duduk menjadi di bangku depan sebelah kusir kuda. Saat hendak berangkat, kuda itu tampak diam dan tak mau bergerak.
Tak lama setelah itu, kuda malah berjalan mundur dan hampir menabrak pembatas jalan. Beberapa orang pun tampak menarik roda dan tali agar kuda mau bergerak maju.
Dimintai konfirmasi terpisah, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin menjelaskan, kuda sempat berjalan mundur karena terkejut melihat banyaknya orang dan kamera. Peristiwa itu tak berlangsung lama.
“Karena banyak wartawan dan kamera di depan kuda, dan tidak ada ruang kuda buat melangkah, jadi kuda penarik delman mundur sekitar 50 cm,” kata Khoirudin.
Selain itu, Khoirudin mengatakan kontur jalan di titik keberangkatan Anies dkk cenderung curam. Dia meyakini kondisi ini juga mempengaruhi respon kuda.