Bitdefender Temukan 60.000 Aplikasi Android Disusupi Adware, Efeknya Baterai Jadi Boros

Ilustrasi. Foto : recode

JAKARTA, Peneliti keamanan siber dari Bitdefender menemukan 60.000 aplikasi Android yang disusupi adware. Parahnya, operasi malware ini tidak terdeteksi selama lebih dari enam bulan.

Adware biasanya dibundel bersama program yang sering diunduh pengguna, seperti aplikasi. Adware merupakan sejenis malware yang menampilkan iklan mengganggu di foreground atau background ponsel setelah aplikasi diinstal.

Read More

Karena adware bisa menampilkan iklan secara diam-diam di background, jenis malware ini bisa membuat baterai ponsel jadi boros dan membuat perangkat jadi cepat panas.

Laporan Bitdefender mengatakan aplikasi berbahaya ini tidak tersedia di Google Play Store. Mereka menemukan puluhan ribu aplikasi ini di situs toko aplikasi pihak ketiga yang bisa dicari lewat Google.

Aplikasi berbahaya ini kebanyakan meniru aplikasi asli yang tersedia di Play Store seperti Netflix, VPN gratis, aplikasi antivirus palsu, hingga aplikasi yang menjanjikan YouTube atau TikTok tanpa iklan.

Ketika pengguna membuka situs toko aplikasi pihak ketiga dari penelusuran Google, mereka akan diarahkan ke situs yang menampilkan iklan yang menyamar sebagai halaman download untuk aplikasi yang dicari. Tapi tanpa sepengetahuannya, pengguna justru menginstal adware di perangkatnya.

Begitu dibuka, aplikasi itu menampilkan pesan error dan memberikan opsi bagi pengguna untuk uninstal aplikasi. Tapi setelah klik uninstal pun aplikasi itu tidak akan terhapus dan akan tetap hidup di background tanpa sepengetahuan pengguna, seperti dikutip dari PC Mag, Rabu (14/6/2023).

Bitdefender mengatakan adware ini sudah aktif setidaknya sejak Oktober 2022. Perusahaan keamanan siber asal Rumania ini mengatakan adware tersebut baru terdeteksi menggunakan teknologi terbarunya, dan tanpa teknologi ini mungkin akan semakin sulit ditemukan.

Kampanye malware ini sebagian besar mengincar pengguna Android di Amerika Serikat, Korea Selatan, Brasil, Jerman, Inggris, dan Prancis.

Related posts

Leave a Reply