Reseller adalah orang yang membeli barang dari para produsen atau supplier
JAKARTA, Saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai membuka usaha, salah satunya adalah menjadi reseller. Bisnis ini disebut-sebut sangat menggiurkan karena seorang reseller bisa mendapat banyak keuntungan.
Sedikit informasi, reseller adalah orang yang membeli barang dari para produsen atau supplier. Setelah dibeli, barang tersebut kemudian dijual lagi kepada konsumen dengan harga yang lebih mahal demi meraup keuntungan. Pada umumnya reseller juga disebut sebagai penjual tangan kedua.
Bagi kawan pembaca yang saat ini memiliki usaha dan ingin menjual produknya lebih luas lagi, salah satu cara yang cukup ampuh adalah menggunakan jasa reseller. Sebab, para reseller ini bisa menjual dan memasarkan produk detikers lebih luas lagi.
Lantas, bagaimana cara membuat sistem reseller yang baik dan benar? Lalu apa saja manfaat yang didapat dengan menerapkan sistem reseller? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Cara Membuat Sistem Reseller
Membuat sistem reseller tidak bisa dilakukan secara sembarangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisnis reseller berjalan lancar dan bisa meraup banyak cuan. Lantas bagaimana cara membuat sistem reseller? Simak penjelasannya di bawah ini.
Membuat Harga Reseller
Langkah pertama dalam membuat sistem reseller adalah membuat harga reseller, kira-kira berapa margin harga yang rela kamu berikan kepada para reseller? Apakah memberikan sebesar 10% atau 20%? Nah semuanya tergantung dari detikers sebagai pemilik usaha.
Selain itu, tentukan juga minimal pembelian dengan memberikan sejumlah diskon. Sebagai contoh, jika membeli satu lusin baju maka diskon untuk reseller sebesar 10%, namun jika membeli sebanyak lima lusin maka mendapat diskon 30%. Cara ini dilakukan agar dapat menarik reseller yang memiliki modal terbatas, sehingga mereka tetap mau menjadi reseller karena tertarik dengan diskon yang ditawarkan.
Permudah Reseller untuk Bergabung
Sudah banyak masyarakat yang kini tertarik menjadi seorang reseller. Sebagai pemilik usaha, sebaiknya kamu mempermudah para reseller untuk bergabung. Sebab, para reseller tak hanya menjual produk yang kamu miliki namun juga sebagai media promosi yang baik kepada masyarakat luas.
Membuat Buku Panduan Reseller
Langkah selanjutnya adalah membuat buku panduan atau disebut juga dengan starter kit. Buku panduan ini dibuat agar para reseller dapat memahami produk yang dijual dan menawarkan produk kepada konsumen dengan baik.
Namun seiring berkembangnya teknologi, kamu tak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mencetak buku panduan secara fisik. Kamu bisa membuat buku panduan dalam bentuk digital (PDF) dan dikirim kepada reseller, sehingga mereka bisa membukanya lewat smartphone atau komputer.
Membuat Dropship
Selain reseller, saat ini masyarakat juga tertarik terjun ke bisnis dropship. Sebagai informasi, dropship adalah sistem penjualan di mana dropshipper (penjual) tak perlu membeli produk dari produsen, sebab para produsen lah yang akan mengirim barang kepada dropshipper dan mereka tinggal memasarkan dan menjualnya saja.
Memberikan Reward Kepada Reseller
Terakhir, jangan lupa memberikan reward atau penghargaan kepada para reseller. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak semangat para reseller agar tetap menjual produk milik detikers. Sebagai contoh, bagi reseller yang telah menjual produk terbanyak dalam satu bulan bisa mendapatkan bonus uang tunai sebesar Rp 5.000.000.
Manfaat Sistem Reseller
Apabila kamu bisa menerapkan sistem reseller dengan baik, tentu bisnis yang detikers jalankan bisa meraup keuntungan besar. Namun tak hanya itu, ada sejumlah manfaat lain yang didapat dengan menjalankan sistem reseller yang baik dan benar. Lantas apa saja manfaatnya? Simak penjelasannya berikut ini:
Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
Manfaat pertama dari penerapan sistem reseller adalah mampu menjangkau lebih banyak konsumen. Mungkin selama ini produk yang dijual detikers hanya menjangkau kota-kota tertentu saja, namun dengan menggunakan sistem reseller produk yang dijual bisa sampai ke kota-kota kecil.
Produk Jadi Lebih Terkenal
Selain meraup keuntungan, dengan menggunakan sistem reseller produk yang kamu jual bisa dikenal lebih luas lagi. Apabila masyarakat telah mengetahui produk yang kamu jual lalu memiliki kualitas yang bagus, alhasil produk akan laris manis dan kamu bisa meraup cuan yang besar.
Promosi yang Menguntungkan
Menjadi seorang reseller tak hanya fokus dalam menjual barang saja, namun mereka juga perlu mempromosikan produk tersebut kepada calon konsumen. Secara tidak langsung, cara tersebut bisa merupakan promosi yang menguntungkan karena para reseller akan mempromosikan dengan berbagai cara, melalui media sosial atau berinteraksi langsung dengan calon konsumen.
Harga yang Lebih Bersaing
Biasanya para produsen akan memberikan diskon kepada reseller jika membeli barang dalam jumlah yang besar. Cara ini dilakukan agar reseller bisa membeli produk dalam jumlah banyak, lalu dijual lagi dengan harga yang lebih murah dari produk milik para pesaing, sehingga produsen dan reseller sama-sama memperoleh keuntungan besar.
Bagaimana Mencari Reseller yang Berkualitas?
Banyak para produsen yang mungkin merasa bingung ketika mencari reseller yang berkualitas. Sebab ada kekhawatiran sejumlah reseller tak bisa memasarkan produk dengan baik, sehingga dapat mempengaruhi target penjualan.
Menurut Alfan Ni’am yang merupakan Founder dari Baleomol.com, para produsen tak perlu bingung mencari reseller yang tepat dan berkualitas. Daripada harus mencari, sebaiknya produsen mampu mendidik dan mengajarkan kepada reseller bagaimana cara berjualan yang baik, sehingga bisa meraup cuan besar.
“Karena kalau kita mencari (reseller) itu susah, kalau menemukannya lebih mungkin. Cuma menemukan itu yang aku bilang untung-untungan untuk bisa mendapat reseller yang jago. Cuma kalau aku pribadi lebih berprinsip, lebih baik kita membangun reseller itu sendiri, menciptakan sendiri ketimbang menemukan. Jadi kita nggak banyak berharap,” kata Alfan saat dihubungi, Minggu (18/9/2022).
“Kalau menemukan kan itu kita berharap siapa tahu dapat yang bagus. Kalau membangun ya kalau dapat yang untung tadi yang udah jago duluan Alhamdulillah. Tapi kalau misal nggak dapat pun memang prinsipnya kita membangun dari awal, jadi basic nya dulu kita harus paham sih,” ujar pria yang sering disapa Bong Affand.
Lebih lanjut, Alfan mengatakan bahwa saat ini mencari reseller itu sebenarnya mudah sekali. Namun, untuk bisa merangkul dan mengajarkannya dalam berbisnis yang baik memang tidak mudah.
“Makanya kita harus mengerti dulu cara jualannya biar kita bisa mengedukasi. Setelah itu pun juga kita mengedukasi itu kan banyak caranya ya, kita juga harus ngerti nih cara mengedukasi reseller itu gimana yang paling efektif,” ungkapnya.
“Karena reseller itu jumlahnya banyak. Misal ada 100 orang, nah 100 orang itu kan karakternya berbeda-beda, waktu longgarnya berbeda-beda, cara nge trainingnya (melatihnya) gimana? Itu juga perlu menjadi pertimbangan juga,” papar pria kelahiran Semarang tersebut.
Bagaimana Cara Membangun Sistem Reseller yang Ramah bagi Reseller?
Adanya sistem reseller yang jelas dan terstruktur tentu akan mempermudah para reseller untuk bergabung. Lantas, bagaimana cara membangun sistem reseller yang ramah?
Andin Rahmana selaku MBA Research and Development Manager Digital Marketing, Purwadhika Digital Technology Schoo,l mengatakan cara paling ampuh untuk membangun sistem reseller yang ramah adalah melalui e-commerce. Sebab, sudah banyak masyarakat yang senang berbelanja lewat e-commerce, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
“Biasanya kita bisa memanfaatkan sistem-sistem yang sudah ada, biasanya kalau di marketplace mencari yang sudah punya nama besar,” kata Andin saat dihubungi.
Selain itu, Andin menyebut para produsen harus memenuhi tanggung jawab dan mengelola data pendaftaran para reseller. Agar lebih mudah, produsen bisa menggunakan metode sederhana dari sejumlah fitur yang tersedia secara gratis di internet.
“Proses pemesanan itu biasanya mereka sudah mempunyai mekanisme sistem sendiri di mana semuanya tercatat. Kalau mau menggunakan metode sederhana kita bisa pakai seperti Google Form atau Microsoft Excel, sehingga bisa memantau proses pemesanan,” tuturnya.
Andin mengingatkan, dalam membangun sistem reseller yang ramah sebaiknya lihat juga kira-kira siapa target pasarnya dari produk yang ingin dijual. Sehingga produsen dan reseller bisa sama-sama meraup keuntungan.
“Jadi sebenarnya kita jangan mikir teknologi yang terlalu susah dulu, tapi yang tepat agar bisa menjawab sesuai kebutuhan. Selain itu, hal yang paling penting sebenarnya adalah memahami karakteristik konsumennya.”
“Karena kan semuanya saling berpengaruh, seperti masalah menentukan harga itu kan juga berpengaruh pada target konsumennya, terus masalah distribusi dan masalah produknya seperti kemasan itu juga sangat berpengaruh,” pungkasnya.