Seiring terus meningkatnya penetrasi smartphone di Indonesia, akses aplikasi pun ikutan melonjak. Dari jutaan aplikasi yang dibuat para developer, mana yang banyak digunakan oleh warganet +62 saat ini? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) cuba menjawabnya lewat hasil riset yang diterbitkan belum lama ini. WhatsApp menjadi aplikasi pesan yang banyak digunakan oleh masyarakat.
Hampir 98,07% responden yang disurvei menggunakan WhatsApp, saingannya Facebook Messenger yang digunakan oleh 47,12%. WhatsApp bahkan banyak digunakan kegiatan rapat online ketimbang Zoom. Kalau urusan berselancar di internet, mayoritas responden menggunakan Chrome. Hanya 4,95% yang menggunakan UC Browser. Urusan media sosial, Facebook dan YouTube menjadi aplikasi yang banyak diakses oleh mereka. Masing-masing diakses oleh 68,36% dan 63,02% dari seluruh orang yang disurvei APJII.
Kendati menjadi aplikasi streaming video paling banyak digunakan, hanya 11,10% responden yang menggunakan Netflix. WeTV menjadi aplikasi kedua yang sering diakses oleh 7,84% responden. Sementara aplikasi mendengarkan musik, warganet memilih YouTube Music dan Google Play Music. Cukup mengejutkan Sporify tidak berada dalam daftar. Begitu pula Tokopedia, dalam hasil survei kategori toko online, APJII hanya menyebut Shopee dan Lazada yang paling sering diakses responden. Shopee digunakan 55,08% warganet yang disurvei APJII, sementara Lazada di urutan kedua dengan 33,7%.
Gojek dan Grab hampir imbang digunakan oleh responden sebagai layanan transportasi online. Gojek dipakai 40,65% orang-orang yang ditanyai APJII, sementara Grab mencapai 36,32%. Banyak dari orang yang disurvei belum sepenuhnya menggunakan pembayaran digital menggunakan e-wallet. Lihat saja Gopay hanya dipakai 20,68% masyarakat yang menggunakannya. Di peringkat kedua ada Shopee Pay dengan persentase 16,61%.
Untuk informasi, dalam melakukan survei ini, APJII menggunakan teknik probabilty sampling dengan multistage random sampling. Metode pengumpulan data ini melalui wawancara dengan bantuan kuesioner yang disebar mulai 11 Januari sampai 24 Februari 2022. Mengenai kontrol kualitas dilakukan secara random atas 30% dari total sampel. Adapun jumlah sampel yang disurvei ini 7.568 responden. APJII menyebutkan survei ini margin of error +-1,13% dengan tingkat kepercayaan 95%.