JAKARTA, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019-2024 Soekarwo mengapresiasi penggunaan teknologi digital yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Dempel, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dalam menghadapi masa pandemi COVID-19.
Mantan Gubernur Jatim dua periode tersebut menilai Desa Dempel, Kecamatan Geneng telah mampu memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan potensi desa ketika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Ngawi.
“Ternyata di Desa Dempel ini mengambil keputusan yang sangat bagus dengan menggunakan teknologi digital di saat pemberlakuan pembatasan yang luar biasa,” ujar Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo dalam kunjungan kerjanya di balai Desa Dempel dalam rangka kajian literasi informasi untuk membangun kebudayaan, Rabu.
Ia menjelaskan pendemi COVID-19 telah memberikan masalah dan pelajaran yang besar di Indonesia dan dunia, yakni penggunaan teknologi digital sebagai budaya baru.
Berdasarkan hasil tinjauannya, sejauh ini Desa Dempel telah mengadopsi sistem digital dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, di antaranya melalui aplikasi sistem informasi desa (SID).
Dengan SID, Pemerintah Desa Dempel mampu mengakomodasi kebutuhan yang berkaitan dengan data kependudukan desa dan perizinan. Selain itu, Pemdes setempat juga mampu memasarkan produk UMKM masyarakat melalui “market place”, hingga kanal sapa desa yang memuat informasi bagi masyarakat Desa Dempel.
“Ini pelajaran bagus. ‘Small is beautiful’, yang kecil di Desa Dempel ini sangat indah untuk pengembangan budaya digital. Nanti akan kita laporkan kepada pemerintah,” katanya.
Pemerintah akan mendukung pencapaian Desa Dempel dalam penggunaan pelayanan digital. Tidak hanya itu, ia juga mendorong agar transformasi pelayanan digital bisa dilakukan secara menyeluruh di Indonesia sebagai budaya baru akibat pandemi.
“Ini akan didukung, justru yang harus didorong itu transformasi digital, literasinya harus benar-benar diajarkan dan di Dempel dapat manfaat dari itu,” katanya.
Ia menambahkan transformasi pelayanan digital secara menyeluruh di Indonesia akan memerlukan waktu yang sangat lama.
“Di Jawa hal itu bisa lebih cepat terealisasi, namun untuk luar pulau Jawa akan berjalan lebih sulit,” katanya.
Dalam kunjungannya bersama tim peneliti di Kabupaten Ngawi, Soekarwo didampingi oleh Bupati Ngawi Ony Anwar dan pejabat pemda setempat