Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menilai bantuan sembako yang dianggarkan dari APBD Surabaya 2020 senilai Rp160 miliar bisa meringankan beban warga Kota Pahlawan, Jawa Timur, selama pandemi COVID-19.
“Estimasi dengan anggaran itu bisa untuk membantu masyarakat hingga 2 bulan ke depan,” kata Whisnu Sakti Buana di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, bantuan sembako diberikan Pemkot Surabaya setelah melihat fakta banyak di antara warga Kota Surabaya yang harus kehilangan penghasilan sebagai dampak pandemi COVID-19.
Whisnu memastikan Pemkot Surabaya berupaya semaksimal mungkin dalam melindungi warganya dari dampak pandemi virus corona, khususnya yang berkaitan langsung dengan masyarakat.
Selain sembako, lanjut dia, penyemprotan disinfektan di perkampungan Kota Surabaya secara bergiliran melalui perkampungan setempat.
Meskipun, tidak bisa dipungkiri saat ini kemampuan Pemkot Surabaya dalam penyemprotan disinfektan terbatas dan masih fokus pada wilayah yang warganya memiliki status orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam (PDP).
“Tapi wilayah lain silakan mengajukan kepada kami,” ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah melakukan inisiatif luar biasa untuk bersama-sama mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.
Lebih lanjut, Whisnu Sakti juga mengingatkan warga terkait dengan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi selama pandemi COVID-19, yakni tidak keluar rumah apabila tidak sangat diperlukan, tidak lupa juga memakai masker, dan juga cuci tangan.
“Jaga kebersihan serta makan makanan yang mampu memperkuat sistem imun tubuh,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan restrukturisasi anggaran dari APBD Surabaya murni tahun 2020 sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri 20/2020 untuk penanganan COVID-19.
“Besarnya sementara ini Rp196 miliar. Sebesar Rp160 miliar untuk pemberian sembako, kebutuhan makanan, dan keluarga MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) selama 2 bulan. Angka ini bisa begerak dinamis karena pemerintah pusat juga memberikan kebijakan jaring pengaman sosial,” katanya.
Adi mengatakan bahwa DPRD Surabaya memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya yang dikerjakan dan akan dilakukan Wali Kota dan semua jajaran pemkot akibat wabah COVID-19.
“Ini membutuhkan penanganan yang kompak agar situasinya cepat mereda dan kehidupan normal kembali,” ujar Adi yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya ini.