Memang cara penyampaiannya harus berupa kritik yang membangun bukan serangan
JAKARTA, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti sejumlah polemik yang terjadi antara DPR dan pemerintah. Kendati demikian, dia mengingatkan, pentingnya hubungan baik antara DPR dengan lembaga negara yang menjadi mitranya.
Menurutnya, sudah menjadi tugasnya dan anggota DPR untuk memberi kritik membangun kepada mitra kerjanya. Khususnya, jika ada indikasi hal-hal yang melenceng, mengingat salah satu fungsi DPR adalah pengawasan.
“Memang cara penyampaiannya harus berupa kritik yang membangun bukan serangan, terlebih jika serangan itu ditujukan kepada personal. Tapi pada dasarnya, DPR harus menjadi sahabat terbaik bagi mitra,” ujar Sahroni lewat keterangannya, Kamis (15/9).
Dia juga mengingatkan, kisruh antara DPR dan pemerintah kerap kali justru mengaburkan substansinya. Padahal, hal tersebut perlu didiskusikan secara konstruktif antara dua pihak.
“Jangan sampai kita terbiasa untuk membicarakan hal-hal di luar substansi. Kita mungkin selama ini melihat dalam rapat atau dalam komunikasi lembaga terjadi ketegangan dan pada akhirnya substansinya hilang,” ujar Sahroni.
“Yang tersisa tinggal kemarahannya, baik itu kadang terjadi di polisi, TNI, maupun lembaga-lembaga lain di pemerintahan. Ini yang perlu disudahi,” sambungnya.
Terakhir, politikus Partai Nasdem itu juga meminta kontroversi yang terjadi saat ini dapat segera selesai. Agar tidak lagi menjadi kegaduhan di tengah masyarakat.
“Saya juga berharap berbagai kisruh yang terjadi saat ini dapat diselesaikan segera agar tidak menjadi kegaduhan di publik,” ujar Sahroni.