Dunia barat bukanlah satu-satunya penyumbang peradaban terbesar dalam bidang keilmuan. Sejarah mencatat, beberapa ilmuwan muslim yang berasal dari timur justru telah berkontribusi dalam bidang keilmuan sejak abad awal masehi, terutama bidang matematika.
Para ilmuwan tersebut memiliki sumbangsih penting dalam bidang matematika mulai dari sistem aljabar, kalkulus, trigonometri, hingga geometri. Dikutip dari laman Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, berikut ini beberapa ilmuwan muslim di bidang matematika.
Al Jauhary
Al Jauhary adalah seorang ahli matematika pada abad ke-9 M. Ia dikenal sebagai seorang ahli geometri yang bekerja di Bayt al Hikmah (House of Wisdom), suatu lembaga ilmu pengetahuan yang dibangun Khalifah Al Ma’mun dari dinasti Abbasiyah di baghdad.
Abu Kamil Syuja
Ilmuwan muslim ini dikenal pada abad pertengah. Ia dikenal karena telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan aljabar dan geometri di Eropa.
Khusiyar Ibn Laban
Khusiyar Ibn Laban adalah seorang ahli matematika dan astronomi asal Persia. Ia dikenal sebagai mahaguru kalkulus dan pengilham revolusi komputasi. Kitab ushul Hisab al Hind adalah karya unggulannya yang memuat deskripsi pertama tentang perhitungan model India (Indian System of Calculation) yaitu sistem numerasi berdasarkan posisi.
Al Khawarizmi
Selanjutnya ada tokoh muslim terbesar di bidang matematika yakni Muhammad ibn Musa al Khawarizmi. Ia dikenal dengan julukan bapak aljabar modern. Kata Aljabar sudah ada dalam buku Al Khawarizmi yang bernama Hisab al jabr wal muqabalah (yang berarti pengutuhan kembali dan perbandingan) atau dalam istilah sekarang yakni kalkulasi integral & persamaan. Bahkan istilah Alghorisme yang berarti sistem persepuluhan adalah ucapan orang barat terhadap nama Al Khawarizmi. Ini adalah bukti bahwa Al Khawarizmi lebih maju dalam peradaban ilmu matematika dunia. Salah satu karya al khawarizmi yang terpenting adalah dialah yang menciptakan sistem aljabar. Penemuannya terhadap simbol-simbol bilangan 1 sampai dengan 9 dan angka nol (yang kemudian disebut sistem alghorisme) mampu memecahkan kesulitan-kesulitan simbolisasi yang masih menggunakan angka romawi.
Abu Wafa al Buzjani
Ahli matematika ini dikenal sebagai ahli astronomi dan pengembang trigonometri (ilmu ukur sudut). Abu Wafa al Buzjani juga merupakan orang yang pertama yang mengajukan beberapa rumus penting dalam trigonometri. Salah satu rumus yang didedikasikan kepadanya adalah Cos C= Cos a.cos b.
Al Khujandi
Al Khujandi adalah seorang ahli astronomi dan matematika, terutama geometri. Ia dikenal sebagai ahli konstruksi asturlab. Al Khujandi juga termasuk penemu andal sinus yang diistilahkan kaidah astronomis. Dalam bidang geometri perhatiannya mengarah pada resolusi atau penggunaan persamaan berpangkat tiga.