Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Diraja Malaysia (TDM) menggelar patroli bersama di batas negara Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat.
Patroli bersama yang akan dilaksanakan selama seminggu tersebut diawali dengan upacara gabungan dari tentara kedua negara tersebut yaitu Prajurit Satgas Pamtas Yonif 133/YS bersama TDM dari Resimen Askar Melayu Diraja (RAMD) Yonif 13 RAMD Siri I/2020.
“Patroli bersama itu wujud hubungan baik Indonesia dan Malaysia yang bersama-sama menjaga batas negara,” kata Kepala staf Korem 121/Abw Kolonel Inf Marzuki saat menjadi inspektur upacara gabungan, di Pos Kotis Kecamatan Badau, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin.
Marzuki saat membacakan amanat Dankolaops Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, mengatakan bahwa patroli gabungan itu juga untuk mengawasi penyelundupan barang-barang ilegal seperti kayu ilegal, hasil tambang ilegal, tindak pidana perdagangan orang, pelintas batas ilegal, dan narkoba.
Menurut dia, masalah kawasan perbatasan merupakan fenomena yang senantiasa menjadi fokus perhatian dari semua negara di dunia.
“Saya menekankan kepada setiap prajurit Yonif 133/YS yang bertugas di perbatasan agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit Yon 13 Resimen Askar Melayu Diraja (RAMD),” katanya.
Menurut dia, persoalan perbatasan semakin mengemuka ketika dunia sekarang ini disibukkan oleh penyelesaian sengketa, melemahnya ratifikasi hukum, meningkatnya intensitas konflik di daerah akibat sumberdaya daya alam kawasan.
Menyikapi permasalahan tersebut, kata dia, setiap negara berupaya mengadakan kerja sama regional untuk menentukan batas-batas wilayah teritorialnya.
“Suatu pengkajian sosiokultural maupun historis dan yuridis dilakukan, demikian juga kegiatan perundingan untuk menetapkan perjanjian tapal batas bagi negara pihak terkait,” katanya.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat utama di masing-masing wilayah satuan dari kedua negara.