BALI, Indonesia akan memegang presidensi Group of Twenty (G20) pada tahun 2022. Serah terima dari Italia kepada Indonesia akan dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 atau G20 Leaders’ Summit di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021.
Ini merupakan kali pertama Indonesia terpilih sebagai pemegang kursi presidensi G20, sejak G20 dibentuk pada tahun 1999. Selama masa presidensi, Indonesia berperan menentukan agenda prioritas dan memimpin rangkaian pertemuan G20, termasuk KTT yang akan dilaksanakan pada Oktober 2022 di Bali.
Untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan KTT G20, dalam kunjungan kerja ke Bali pada Jumat, 8 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau beberapa fasilitas yang kemungkinan akan dipakai untuk mendukung pelaksanaan KTT G20.
“Sebagai tuan rumah, kita ingin melayani dengan baik, ingin menampilkan yang terbaik dan saya yakin Bali memiliki reputasi, memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan event-event internasional,” ujar Presiden dalam keterangannya di lokasi.
Menurut Kepala Negara, pelaksanaan KTT G20 harus dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam pengendalian pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun sisi ekonomi. Selain itu, juga untuk menampilkan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Indonesia.
“Juga showcase untuk kekayaan budaya bangsa yang majemuk, yang sangat beragam, dan sekaligus kita juga ingin menunjukkan leadership Indonesia dalam presidensi G20 nantinya,” imbuhnya.
Presiden berharap, semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga masyarakat Bali dapat terus bersama-sama mengendalikan pandemi Covid-19.
“Saya pagi tadi sudah mendapatkan laporan bahwa 98 (persen) masyarakat Bali sudah menerima vaksin dosis pertama dan 79 persen sudah menerima dosis yang kedua. Ini adalah modal kita dalam mempersiapkan G20 ke depan,” jelasnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.