KOTA TANGERANG, Tak kunjung diperbaiki jalan dan saluran air oleh pihak pengembang yakni PT. Cahaya Baru Raya Reality (PT.CBRR), warga Taman Royal 1 dan 3 kembali tanam pohon Pisang di tengah jalan rusak, Minggu (1/3/20).
Kiblatullah salah satu warga mengungkapkan kekesalannya kepada media, bahwa dirinya sangat kesal kepada pengembang lantaran sudah bertahun-tahun warga meminta agar jalan tersebut diperbaiki.
“Hingga 2020 belum juga terlihat ada jalan yang di perbaiki, padahal di tahun 2018 kurang lebih 4 kali pertemuan membahas soal ini, mana janjinya,” ujar Kiblatullah.
Ketua RT 04/RW 01 Rosyid menyebut, saat hujan deras, jalan masuk tersebut tergenang air hingga 40 centi. Sehingga sangat membahayakan warga dan pengguna jalan lainnya.
“Bagaimana tidak, jalan tersebut berlubang dan tertutup air, sudah banyak korban yang berjatuhan di sini, terlebih anak sekolah yang menggunakan motor. Selain itu saluran air juga jadi ikut tertutup lantaran lumpur dan bebatuan yang menutupi sepanjang jalan ini,” katanya.
Untuk itu, selain melakukan aksi, kami juga bekerja bakti untuk menggali lumpur di saluran air ini dan membuat saluran air kecil sementara untuk mengaliri air yang tergenang disini.
Kendati demikian, Rosyid mengungkapkan kerja bakti ini hanya menolong sementara saja agar aliran air yang tergenang cukup tinggi ini dapat mengalir ketempat yang lebih rendah dan tidak memperbaiki secara permanen.
“Lantaran memang ini merupakan kewajiban pengembang, kami hanya bisa membantu seperti ini saja. Tapi ya kalau hujan turun deras lagi, berantakan lagi dan tertutup lagi got nya,” tukasnya kepada metrobanten.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto menyebut bahwa pihak pengembang dalam hal ini telah ingkar janji. Lantaran apa yang sudah disepakati usai musyawarah yang dilakukan pada Rabu (22/1/20) dengan DPRD, dan Sekda juga Dinas terkait, saat itu, pengembang berjanji akan memperbaiki di bulan Februari 2020.
Namun hingga bulan Maret ini, kenyataan tersebut belum juga terlaksana. “Berarti kan pengembang PT. Cahaya Baru Raya Realty (PT.CBRR) ingkar janji,” kata Turidi yang hadir bersama warga yang menanam pohon Pisang di jalan.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada pengembang untuk segera memperbaiki akses jalan ini, jangan hanya mengambil keuntungan dari hasil penjualan property saja, namun juga harus melihat kepentingan bersama yakni akses jalannya.
“Kebetulan tadi saya sudah menelpon Pak Musanif (pihak pengembang) ia berjanji akan memperbaiki di bulan Maret tanggal 4 ini,” katanya.
Saya juga sangat menyayangkan sikap pimpinan bank mayapada selaku penjamin Pinjaman PT. CBBR tidak hadir pada saat kami panggil bersama OPD dan PT CBBR, padahal tarik ulur antara PT. Bank Mayapada & PT. CBBR yang tidak menyerahkan Fasum & Fasosnya ke Pemerintah daerah Kota Tangerang penyebab utama tidak diserahkan Fasum Fasos Ini sehingga mengorbankan warga kami, ungkap turidi
“Jika nanti pada tanggal yang sudah ditetapkan dan tidak kunjung diperbaiki juga, maka kami akan melakukan gerakan 1000 rupiah menyumbang kepada Pemkot Tangerang untuk perbaikan jalan ini,” sambung Turidi.
Ditambahkannya, saat ini Pemkot Tangerang belum dapat memperbaiki akses jalan tersebut dengan menggunakan APBD kota Tangerang lantaran serah terima fasos fasum yang belum diserahkan pengembang kepada pemerintah.
“Sehingga pemerintah tidak dapat membangun dengan anggaran APBD, sebab fasos fasum yang belum diserahkan. Makanya masih tanggung jawab pengembang,” pungkas Turidi.