JAKARTA, Indonesia bertekad meraih kemenangan pada laga kesembilan kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025). Jelang laga, skuad Garuda dibayang-bayangi rekor buruk setelah lebih dari tiga dekade tak pernah menang melawan China.
Apalagi pada pertemuan terakhir 15 Oktober lalu di kandang China, Indonesia yang kala itu masih dilatih Shin Tae-yong harus menelan pil pahit dengan mengalami kekalahan 1-2. Dikutip dari data RSSSF dan 11v11, terakhir kali Indonesia menang dari China adalah pada 20 Februari 1987 dalam ajang Piala Raja di Thailand. Ketika itu, tim Garuda menang dengan skor 3-1.
Setelah itu, 38 tahun kemudian, Indonesia tak pernah mampu mengatasi perlawanan tim Dragon, setelah kalah delapan kali dan imbang dua kali. Kekalahan terakhir Indonesia terjadi pada Oktober lalu, saat mereka menyerah 1-2 dari China di Qingdao.
Kendati dihadapkan rekor buruk, Indonesia mempunyai modal apik untuk memutus rantai negatif tersebut. Mereka akan bermain di hadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri, yang akan menjadi energi tambahan ketika bermain.
Selain itu, Indonesia dalam performa cukup apik dalam tiga laga terakhirnya karena meraih kemenangan sebanyak dua kali, sedangkan China mengakhiri tiga laga itu dengan kekalahan.
Indonesia juga lebih baik dalam hal produktivitas gol dan pertahanan dibanding China setelah mereka mencetak delapan gol dan kebobolan 14 gol. Adapun, tim asuhan Branko Ivankovic itu baru mencetak enam gol dan kebobolan lebih banyak, yaitu 19 gol.
Hasil tiga pertandingan terakhir itu turut mempengaruhi klasemen sementara Grup C saat ini, dimana Indonesia berada di posisi yang lebih baik, yaitu posisi keempat dengan sembilan poin, unggul tiga poin dari China di posisi juru kunci.
Berikut rekor pertemuan Indonesia melawan China:
Indonesia 2-0 China – 12 Mei 1957 (Kualifikasi Piala Dunia)
China 4-3 Indonesia – 02 Juni 1957 (Kualifikasi Piala Dunia)
Indonesia 0-0 China – 23 Juni 1957 (Kualifikasi Piala Dunia)
Indonesia 1-2 China – 19 Mei 1963 (Persahabatan)
China 3-0 Indonesia – 17 Agustus 1963 (Persahabatan)
Indonesia 1-1 China – 16 November 1963 (Ganefo)
China 3-0 Indonesia – 10 Agustus 1963 (Kualifikasi Ganefo)
China 1-2 Indonesia – 05 Mei 1971 (Piala Presiden)
China 4-2 Indonesia – 11 November 1981 (Piala Raja)
China 2-0 Indonesia – 03 Maret 1986 (Piala Raja)
Indonesia 0-3 China – 25 Agustus 1986 (Piala Merlion)
Indonesia 3-1 China – 20 Februari 1987 (Piala Raja)
Indonesia 1-1 China – 07 Agustus 1988 (Piala Jakarta)
China 3-1 Indonesia – 08 Februari 1991 (Turnamen Merdeka)
China 2-0 Indonesia – 20 April 1992 (Kualifikasi Piala Asia)
China 4-0 Indonesia – 16 Oktober 2000 (Piala Asia)
China 5-1 Indonesia – 13 Mei 2001 (Kualifikasi Piala Asia)
Indonesia 0-2 China – 27 Mei 2001 (Kualifikasi Piala Asia)
China 5-0 Indonesia – 21 Juli 2004 (Piala Asia)
Indonesia 1-1 China – 15 Oktober 2013 (Kualifikasi Piala Asia)
China 1-0 Indonesia – 15 November 2013 (Kualifikasi Piala Asia)
China 2-1 Indonesia – 15 Oktober 2024 (Kualifikasi Piala Dunia)
Pada laga melawan China, pelatih Patrick Kluivert kemungkinan besar akan mempertahankan formasi terbaiknya saat memetik kemenangan pertamanya, ketika Indonesia mengalahkan Bahrain 1-0 di SUGBK pada Maret lalu. Namun, Kluivert tampaknya akan mengganti sedikitnya tiga pemain dalam susunan terbaiknya karena mereka akan absen.
Tiga pemain starter melawan Bahrain yaitu Maarten Paes, Marselino Ferdinan, dan Ragnar Oratmangoen dipastikan akan absen pada laga kontra China. Maarten dan Marselino absen karena menjalani hukuman dua kartu kuning, sementara Ragnar absen karena belum pulih dari infeksi di lututnya.
Dengan pengalamannya di Italia, Emil Audero digadang-gadang akan mengisi posisi penjaga gawang untuk menggantikan Maarten. Di depan Emil, tiga bek yang menjadi benteng kokoh di depannya diprediksi milik Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Justin Hubner yang menjadi trio melawan Bahrain.
Di posisi bek sayap, Kevin Diks yang sudah pulih dari cedera diprediksi akan menjadi starter. Di sebelah kiri, posisi Calvin Verdonk tampaknya masih belum tergantikan.
Di lini tengah, duet Thom Haye dan Joey Pelupessy yang tampil “cair” melawan Bahrain, akan menjadi pilihan yang masuk akal berkat kelihaian mereka mengatur keseimbangan permainan. Ole Romeny tak diragukan lagi akan tampil setelah mencetak dua gol dalam dua laga pertamanya.
Di belakang Ole, karena ditinggal Marselino dan Ragnar, posisi tersebut bisa diisi oleh Egy Maulana Vikry dan Yakob Sayuri. Egy dan Yakob akan menjadi pilihan yang rasional karena penampilan apik mereka di Liga 1 musim ini.
Egy mengoleksi 12 gol dan tujuh assist bersama Dewa United, sedangkan Yakob mencetak 10 gol dan enam assist bersama Malut. Dewa dan Malut merupakan tim terbaik Liga 1 kedua dan ketiga setelah Persib.
Dengan dua pertandingan tersisa, Indonesia berada di posisi keempat klasemen Grup C dengan sembilan poin, tiga poin di atas Bahrain dan China pada posisi kelima dan keenam. Tim Garuda tertinggal satu poin dari Arab Saudi di posisi ketiga, empat poin dari Australia di posisi kedua, dan 11 poin dari Jepang di posisi pertama.
Berikut prediksi susunan pemain timnas Indonesia:
Indonesia (3-4-3): Emil Audero (GK); Jay Idzes (C), Rizky Ridho, Justin Hubner, Kevin Diks, Calvin Verdonk; Joey Pelupessy, Thom Haye; Yakob Sayuri, Egy Maulana Vikry, Ole Romeny.
Timnas Indonesia memiliki waktu lebih lama dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi China dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Jika biasanya persiapan tak hanya paling lama tiga hari. Kini Training Camp (TC) digelar dalam waktu sepuluh hari.
Para pemain Indonesia sudah mulai berdatangan ke Bali mulai 26 Mei 2025 untuk melakukan TC, kemudian dilanjutkan ke Jakarta dan memulai latihan perdana pada Senin (2/6/2025), masih punya waktu sebelum menghadapi China pada Kamis (5/6/2025).
Ketua umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan TC yang lebih lama membuat kebersamaan atau chemistry antarpemain mulai terbangun. Dan auranya begitu baik.
“Kemarin di Bali kita punya cukup waktu lah untuk tim ini bisa lebih bersama dan mereka mulai juga recovery karena kan abis menjalani musim yang panjang mayoritas dari mereka. Jadi ya saya lihat juga chemistry-nya juga mulai terbangun, ya nanti kita lihat hasilnya,” kata Erick Thohir kepada media Senin (2/6/2025) di Stadion Madya Senayan Jakarta.
Tidak hanya melahap menu latihan, di luar lapangan juga mereka menjalin hubungan termasuk saat merayakan ulang tahun Erick Thohir pada 30 Mei 2025, para pemain menyanyi bersama.
“Itu inisiatif mereka, mereka pada nyanyi sendiri-sendiri. Dan saya rasa itu bagian dari pembangunan team building lah antara mereka. Dan kita bisa lihat juga auranya, ya saya belum pernah melihat seperti saat ini,” ujarnya.