Program prioritas lainnya termasuk ketahanan industri, perwilayahan industri, serta perluasan akses ke pasar internasional
JAKARTA, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan sejumlah program prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hingga di atas 8 persen, sesuai dengan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto. Di Jakarta, Senin (4/11), Agus mengumumkan beberapa inisiatif strategis yang dijuluki program “Quick Wins” dalam rapat terbatas di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Program utama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ini meliputi pemindahan akses pelabuhan impor ke Indonesia Timur, inisiasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Gas Bumi untuk industri domestik, dan kredit revitalisasi industri padat karya. Agus menjelaskan bahwa pemindahan entry point pelabuhan akan fokus pada komoditas seperti elektronik, tekstil, alas kaki, kosmetik, hingga keramik, yang rawan serbuan impor ilegal atau murah. Pelabuhan yang akan dioptimalkan meliputi Sorong, Bitung, dan Kupang.
Selain itu, RPP Gas Bumi diharapkan menjadi pengubah permainan (game changer) bagi sektor manufaktur, dengan menawarkan subsidi gas bagi seluruh sektor industri di bawah program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar 6 dolar AS per MMBTU.
Dalam jangka pendek, Agus juga menyebut kredit revitalisasi industri padat karya sebagai terobosan baru untuk sektor industri, guna memacu produktivitas dan menciptakan lapangan kerja. “Kredit ini diharapkan dapat mendorong perbankan untuk mendukung industri padat karya,” ujarnya.
Di sektor lainnya, Kemenperin turut memprioritaskan pengembangan industri hijau, standardisasi industri, dan program SDM industri untuk sektor-sektor binaannya, yakni industri agro, logam, kimia, farmasi, dan sektor industri kecil dan menengah.
Program prioritas lainnya termasuk ketahanan industri, perwilayahan industri, serta perluasan akses ke pasar internasional, yang semuanya diharapkan berperan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.