Presiden Tayyip Erdogan pada Senin mengatakan Turki akan terus membalas serangan terhadap pasukannya di kawasan Idlib Suriah, setelah pemerintah menyebutkan empat tentara Turki tewas dan sembilan tentara lainnya terluka akibat penembakan sengit oleh pemerintah Suriah.
“Kami telah merespons baik serangan-serangan ini dan akan terus melakukan aksi balasan, apakah itu dengan artileri atau pun mortir milik kami. Kami memutuskan untuk melanjutkan operasi kami demi keamanan negara kami, rakyat serta saudara kami di Idlib,” kata Erdogan kepada awak media di Istanbul.
“Mereka yang mempertanyakan tekad kami akan langsung memahami bahwa mereka melakukan sebuah kesalahan,” kata Erdogan.
Turki, yang menampung 3,6 juta pengungsi dari Suriah, mengkhawatirkan gelombang migran baru dari Idlib. Pihaknya memiliki 12 pos pemantau di seluruh kawasan tersebut, yang dibentuk berdasarkan kesepakatan 2017 dengan Rusia dan Iran. Sejak saat itu beberapa pos pemantau di antaranya dikepung oleh pasukan pemerintah Suriah.
Penembakan oleh pasukan pemerintah Suriah dilakukan “terhadap elemen-elemen kami yang dikirim sebagai bala bantuan untuk mencegah bentrokan di Idlib, meski posisi mereka dikoordinasikan sebelumnya,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Turki. (ant)