Presiden Jokowi serahkan 2.576 Sertipikat Tanah di Kota Juang

BIREUN, Jika mendengar Kabupaten Bireun maka banyak yang belum mengetahui jika Kabupaten ini memiliki sejarah panjang perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kota ini pernah menjadi Ibukota selama 48 jam pada masa Agresi Militer Belanda kedua, oleh sebab itu mengapa Kabupaten Bireun memiliki julukan “Kota Juang”.

Hari ini serasa ingin mengenang sejarah panjang Kabupaten Bireun, Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Kabupaten Bireun selain menghadiri acara Kenduri Kebangsaan juga berkesempatan menyerahkan sertipikat tanah untuk rakyat yang dilaksanakan di Lapangan Los Galacticos, Bireun, Aceh, Sabtu (22/2/2020).

Ada 2.576 orang yang hadir menjemput kepastian hukum hak atas tanahnya yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Penerima sertipikat tanah tidak hanya berasal dari Kabupaten Bireun, namun juga dari beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh lainnya yaitu Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bener Meriah.

Setelah menyerahkan sertipikat secara simbolis kepada 13 penerima, Presiden Joko Widodo mengungkapkan mengapa sertipikat tanah ini di percepat, karena sengketa tanah terjadi dimana-mana. “Penyebabnya adalah masyarakat hanya menguasai secara fisik tapi belum pegang kepastian hukum hak atas tanah dalam bentuk sertipikat,” ujar Presiden.

Seperti contoh di Aceh dari 3.2 juta bidang tanah yang seharusnya disertipikatkan baru 1.2 juta bidang tanah yang sudah bersertipikat. “Nah ini jika tidak segera disertipikatkan akan menjadi potensi sengketa pertanahan,” ungkap Presiden.

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa selain memberikan kepastian hukum hak atas tanah, sertipikat juga dapat diagunkan ke bank untuk memperoleh modal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Read More

Selanjutnya Presiden bertanya kepada seluruh penerima sertipikat, siapa yang mau minjam ke bank?,” tanya Joko Widodo.

Melawati salah satu penerima sertifikat tanah dari Bireun bergegas mengacungkan tangannya kepada Presiden. “Saya mau pinjam 20 juta rupiah Pak, mau jualan kelapa,” tutur Melawati.
.
“Dua puluh juta rupiah itu banyak loh mau dapat berapa truk kelapanya?,” canda Presiden. “Apabila mau pinjam ke bank, saya pesan tolong dihitung, dikalkulasi bisa angsur ndak bisa nyicil ndak,” pungkas Presiden Republik Indonesia.

Sementara itu dalam sambutannya Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A. Djalil mengungkapkan bahwa pihaknya telah menargetkan akan mengupayakan paling lambat tahun 2024 seluruh tanah di Provinsi Aceh terdaftar,” ungkap Sofyan A.Djalil. (RO/AM/RM/JR).

Related posts

Leave a Reply