JAKARTA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa takdir bangsa kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, yang kita saksikan adalah keberagaman etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan serta golongan yang bersatu padu membentuk Indonesia. “Dan yang menjadi pemandu bagi persatuan itu adalah Pancasila, ideologi bangsa kita,” tulis Presiden Jokowi dalam fanpage fecebooknya, yang baru diunggahnya beberapa saat lalu. Menurut Presiden, sebagai dasar negara, Pancasila telah menjadi benteng dalam menghadapi serbuan ideologi-ideologi lain. Ia mengungkapkan, berbagai ujian datang untuk menggoyahkan persatuan, tapi semuanya terpental oleh keteguhan kita pada komitmen bersama untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. “Begitu juga proses demokrasi yang telah berhasil kita kelola dengan baik berkat nilai-nilai Pancasila yang menjadi pemandunya,” pungkas Presiden. Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila Presiden Jokowi sendiri memimpin langsung Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2019 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (1/10) pagi. Didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Presiden Jokowi selaku inspektur upcara langsung menempati podium upacara saat tiba di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya. Selanjutnya, mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan penghormatan kebesaran diikuti dengan laporan Komandan upacara kepada inspektur upacara. Sedangkan untuk mengenang jasa para pahlawan dan pejuang-pejuang bangsa khususnya pahlawan- pahlawan revolusi, Presiden Jokowi juga memimpin langsung mengheningkan cipta dalam upacara tersebut. Dalam upacara tersebut Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang membacakan Teks Pancasila. Sementara pembacaan Pembukaan UUD 1945 dilakukan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, pembacaan penandatanganan ikrar dilakukan oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, dan pembacaan doa oleh Mendikbud Muhadjir Effendy. Sebelum meninggalkan tempat upacara, Presiden beserta Ibu dan Wapres beserta ibu kemudian menuju sumur lubang buaya, dan menyapa keluarga para pahlawan revolusi.