Presiden RI Joko Widodo mengajak masyarakat untuk bekerja lebih keras pada momen tahun baru Imlek.
“Kalau kita kerja biasa-biasa saja akan sangat berbahaya bagi ekonomi negara kita. Karena ekonomi dunia sekarang sedang berada pada posisi yang menurun dan tidak pasti,” kata Presiden Joko Widodo saat menghadiri puncak perayaan Imlek Nasional di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang Selatan, Kamis.
Presiden Jokowi menghadiri mengenakan pakaian tradisional changshan berwarna merah dalam perayaan yang mengangkat tema “Bersatu untuk Indonesia Maju” itu.
“Pagi hari ini saya sangat bergembira sekali dan saya ingin mengucapkan selamat merayakan Hari Imlek pada tahun 2020 ini. Gong Xi Fa Cai,” ucap Presiden
Perayaan tersebut terasa kental akan nuansa kebudayaan dan keberagaman masyarakat Indonesia. Tidak hanya dihadiri oleh komunitas Tionghoa Indonesia, tetapi juga turut dihadiri oleh para raja dari penjuru Nusantara, masyarakat dari lintas agama dan profesi, serta sejumlah duta besar negara sahabat.
Di hadapan ribuan orang yang hadir, Kepala Negara mengajak seluruh pihak untuk senantiasa menjaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan.
Perbedaan dan keberagaman yang ada hendaknya disikapi dengan bijak dan disadari sebagai sebuah anugerah bagi bangsa Indonesia.
“Bayangkan, 714 suku yang kita miliki dengan bahasa daerah yang berbeda-beda dan 1.100 lebih bahasa daerah kita. Enggak ada yang seberagam Indonesia, enggak ada. Ini yang patut kita syukuri bahwa meskipun kita beraneka ragam tetapi kita tetap satu sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Presiden.
Acara puncak perayaan tersebut diakhiri dengan doa bersama para tokoh lintas agama dan dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Tampak hadir sejumlah jajaran Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Polhukam Mahfud Md., Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. (ant)