JAKARTA, Sebanyak 215 negara di dunia tengah menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid-19. Peringatan 75 tahun Indonesia Merdeka pun digelar di tengah suasana tersebut. Namun, hal tersebut tidak boleh sampai mengurangi rasa syukur kita dalam memperingati kemerdekaan negara Indonesia dan menjadikannya momentum perbaikan diri untuk lompatan kemajuan.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat, 14 Agustus 2020.
“Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara upper middle income country dan 25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju,” ujarnya.
Di tengah pandemi ini, sebagian besar negara mengalami kemunduran ekonomi dan harus menata ulang segala sesuatunya. Ekonomi negara-negara maju bahkan minus hingga belasan persen.
“Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua kita berada di minus 5,32 persen,” kata Presiden.
Namun, di balik hal tersebut, Presiden melihat bahwa terdapat peluang dan momentum bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara besar. Inilah saat yang tepat bagi Indonesia untuk membenahi diri secara fundamental serta melakukan transformasi dan strategi besar di segala bidang.
“Saya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar,” tuturnya.
Selain itu, menuju satu abad Indonesia Merdeka, masih banyak hal yang harus dilakukan kita sebagai sebuah bangsa. Oleh karenanya, Presiden mengajak seluruh pihak untuk bergerak bersama membangun bangsa.
“Masih banyak langkah-langkah besar yang harus kita lakukan. Masih tersedia waktu 25 tahun lagi bagi kita untuk menyiapkan seabad Indonesia merdeka, untuk membangun Indonesia yang kita cita-citakan,” tandasnya.