Presiden Jokowi Bangga Indonesia Tak Ada Resesi Seks

Foto: Presiden Jokowi di Rakornas BKKBN (Kanavino/detikcom)

JAKARTA, Presiden Joko Widodo mengatakan angka penduduk di Indonesia yang menikah dan hamil masih cukup tinggi. Jokowi senang Indonesia tidak ada resesi seks.

“Saya senang angka yang disampaikan dr Hasto pertumbuhan kita di angka 2,1 dan yang menikah 2 juta, yang hamil 4,8 juta artinya di Indonesia nggak ada resesi seks. Masih tumbuh, 2,1 ini masih bagus,” kata Jokowi di di Rakernas BKKBN di Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023).

Read More

Jokowi mengatakan jumlah penduduk menjadi kekuatan sesuatu negara. Namun dia mengingatkan juga mengenai pentingnya kualitas sumber daya manusia.

“Dan ingat bahwa yang namanya jumlah penduduk ini sekarang jadi sebuah kekuatan ekonomi bagi sebuah negara. Tetapi yang paling penting memang kualitas,” ujar Jokowi.

Kepala BKBBN Hasto Wardoyo sebelumnya mengatakan total fertility rate Indonesia mencapai angka 2,1. Hasto mengatakan angka ini sebenarnya menjadi target pada 2024.

“Perlu kami sampaikan kepada Bapak Presiden istilah total fertility rate mengandung arti bahwa perempuan itu harus melahirkan anak berapa, dan total fertility rate ditarget 2,1 dalam rangka untuk pertumbuhan penduduk seimbang, ini adalah target tahun 2024. Akan tetapi dari berbagai hasil pendataan dan juga survei menunjukkan bahwa hari ini angka itu sudah mendekati 2,1,” ujar Hasto.

Hasto mengatakan angka itu memberikan kabar bahagia sekaligus mengkhawatirkan. Rata-rata perempuan hanya praktis melahirkan 1 anak perempuan.

“Kami lakukan pendataan keluarga, ya ini boleh tepuk tapi juga boleh tidak tepuk sebetulnya karena karena 2,1 bisa membahagiakan dan mengkhawatirkan. Karena angka 2,1 berarti perempuan-perempuan hanya praktis akan melahirkan 1 anak perempuan rata-rata. Sehingga pas sekali bahwa 1 perempuan meninggal digantikan 1 perempuan lahir sehingga nanti akan berkesinambungan sustainability-nya terjaga,” ujar dia.

 

Related posts

Leave a Reply