Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pasar Djohar, Kota Semarang untuk meninjau progres pembangunan yang telah dimulai sejak 2018.
Presiden tiba di lokasi pasar pada Senin sekitar pukul 09.30 WIB didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Jokowi melihat paparan keterangan dari Kementerian PUPR lalu meninjau los-los yang ada di dalam pasar. Bentuk bangunan asli tetap dipertahankan dengan pilar-pilar yang dibangun masa Hindia Belanda.
Pilar-pilar tersebut berbentuk seperti payung dan atapnya dilengkapi dengan ventilasi.
Pasar itu dicat berwarna putih dengan jendela-jendela kaca besar berkusen kayu yang diplitur halus berwarna asli kayu.
Di pasar itu Presiden disambut antara lain oleh Walikota Hendrar Prihadi, Wakil Walikota Hevearita Gunaryanti, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Sejumlah menteri lain yang turut mendampingi Presiden yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteru Luar Negeri Retno Marsudi.
Menurut keterangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, pekerjaan revitalisasi dilakukan dengan nilai kontrak konstruksi sebesar Rp 146,09 miliar dengan kontraktor adalah PT Nindya Karya.
Pembangunan yang dikerjakan antara lain rehabilitasi bangunan, pekerjaan rangka atap lengkung, mekanikal elektrikal, pemasangan paving, pemasangan tegel los penjual daging, pengecatan rangka meja lapak, dan pembuatan bak kontrol drainase.
Untuk revitalisasi bangunan depan pasar dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Usai meninjau pasar Djohar dan alun-alun, Presiden bersepeda menuju kawasan Kota Lama Semarang. (ant)