KARAWANG, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meminta pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang terjadi di daerah sekitar Karawang.
Ketua KTNA setempat Endjam Djamsir di Karawang, Selasa, mengaku sudah banyak petani yang mengadu sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Sudah banyak petani yang mengadu kalau pupuk bersubsidi sudah habis di wilayah Karawang,” katanya.
Atas hal tersebut pihaknya meminta pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani, khususnya di wilayah Karawang.
“Saya harap pemerintah dapat menambahkan alokasi pupuk subsidi sehingga Pupuk Kujang bisa menyalurkan pupuknya untuk petani,” kata dia.
Sulitnya petani mendapatkan pupuk bersubsidi karena turunnya alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah pada 2020. Pada tahun ini, kuota pupuk subsidi untuk wilayah Jawa Barat setelah realokasi sebanyak 388.400 ton. Sementara pada tahun lalu volumenya bisa mencapai lebih dari 500 ribu ton.
Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang Ade Cahya mengatakan sebagai produsen pupuk yang berlokasi di Karawang, PT Pupuk Kujang menjamin stok pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi untuk Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah dalam kondisi aman.
“Kami pastikan ketersediaan stok pupuk subsidi saat ini di gudang lini III di Kabupaten/kota Jawa Barat aman, kami siap menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi” katanya.
Pupuk Kujang memiliki pasokan stok pupuk yang cukup untuk menghadapi musim tanam Oktober 2020.
Ade Cahya menyampaikan untuk stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang lini III Karawang sampai dengan 6 September 2020 mencapai 2.416 ton atau 196 persen dari ketentuan dua minggu ke depan. Untuk realisasi penyaluran pupuk urea di wilayah Karawang mencapai 38.868 ton atau 99 persen dari ketentuan sebesar 38.796 ton.
Selain pupuk urea, Pupuk Kujang juga menyiapkan untuk wilayah Karawang stok NPK sebanyak 1.736 ton atau 258 persen dari ketentuan stok dan kesiapan stok Petroganik sebanyak 487 ton atau 179 persen dari ketentuan stok.