Persiraja ditahan imbang Bhayangkara FC dalam laga perdana kompetisi sepak bola Liga 1 Indonesia musim 2020 di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Sabtu malam.
Bermain di hadapan tiga puluhan ribu pendukungan , Persiraja mampu meladeni permainan Bhayangkara FC yang diperkuat sejumlah pemain bintang.
Di awal babak pertama, Bhayangkara FC langsung menekan pertahanan Persiraja. Baru beberapa detik pertandingan berlangsung gawang Persiraja nyaris bobol. Sundulan penyerang Bhayangkara Ezechiel Ndouasel melenceng dan hanya membuahkan tendangan gawang bagi Persiraja.
Kendati ditekan, Persiraja pun beberapa kali melancarkan serangan balik. Namun, serangan dibangun Bruno Dybal dari lini tengah mampu digagalkan lini belakang Bhayangkara FC yang dikoordinir Achmad Jufrianto.
Persiraja nyaris membobol gawang Bhayangkara FC di menit 19, setelah tendangan bebas Bruno Dybal disambut sundulan Vanderlei. Bola sedikit melenceng dari gawang Bhayangkara FC yang dijaga Awan Setho.
Bhayangkara FC semakin menekan pertahanan Persiraja di pertengahan babak pertama. Adam Mitter yang mengoordinir lini belakang Persiraja mampu mematahkan serangan Bhayangkara FC yang dimotori Saddil Ramdani.
Skor imbang 0-0 bertahan hingga wasit Annas Apriliandi dari Jawa Barat meniup peliut panjang tanda turun minum.
Di babak kedua, Persiraja lebih banyak menyerang. Sejumlah peluang gol nyaris membuahkan gol bagi Laskar Rencong. Sedikitnya tiga kali Bruno Dybal yang direkrut Persiraja dari klub Thailand nyaris membobol gawang Awan Setho dari tendangan bebas
Untuk menahan laju serangan Persiraja, pemain Bhayangkara FC bermain keras. Bahkan, permainan nyaris rusuh setelah pemain belakang Bhayangkara FC mendorong Vanderlei, penyerang Persiraja asal Brazil.
Lemahnya kepemimpinan wasit, membuat pengadil di lapangan tersebut disoraki ribuan penonton yang memadati Stadion Harapan Bangsa.
Sepuluh menit babak kedua berlangsung Nazarul Fahmi yang masuk menggantikan Assanur Rijal nyaris membobol gawang Bhayangkara FC. Tendangan kerasnya melenceng di atas mistar gawang Awan Setho.
Begitu juga dengan Bruno Dybal, nyaris membuka keunggulan bagi Persiraja di menit akhir babak kedua. Tendangan lambung pemain asal Brazil tersebut mengenai mistar gawang. Skor imbang 0-0 bertahan hingga pertandingan usai.
Pelatih Persiraja Hendri Susilo mengapresiasi anak asuhnya yang bermain percaya diri serta menjalankan instruksi.
“Pertandingan kedua tim sangat menarik. Para pemain kedua tim bermain dengan teknik dan sama-sama memiliki peluang. Soal hasil akhir, itu nomor dua,” kata Hendri Susilo.
Lain halnya dengan pelatih Bhayangkara FC Paul Munster. Ia mengaku anak asuhnya hanya mampu bermain selama 25 menit pertama. Setelah itu, permainan tidak bisa berkembang.
“Di awal babak pertama, para pemain kami seharusnya mampu menciptakan tiga hingga empat gol. Namun setelah itu, Persiraja lebih menguasai permainan. Apalagi Persiraja didukung suporter yang luar biasa,” kata Paul Munster.
Susunan pemain
Persiraja: Fakhrurrazi (kiper), Adam Mitter, Eriyanto, Tri Rahmad Priadi (bek), Agus Suhendra (Rendy Saputra), Assanur Rijal (Nazarul Fahmi), Bruno Dybal, Fary Komul, Zamrony (Samir Ahmed Ayaas) (tengah), Miftahul hamdi, Vanderlei Francisco (penyerang)
Pelatih: Hendri Susilo
Bhayangkara FC: Awan Setho Raharjo (kiper), Achmad Jufrianto, I Putu Gede Juni Antara, Lee Wonjae, Ruben Sanadi (bek), Nady Bi Bola, Renan Da Silva (Herman Dzumafo), Sanu Rizki Fauzi, TM Ichsan (gelandang), Ezechiel Ndouasel, Saddil Ramdani (penyerang),
Pelatih: Paul Munster