Luangkan waktu untuk mengetahui fundamental perusahaan dengan mempelajari neraca keuangan emiten. Perhitungan dari Modal Kerja perlu dilakukan untuk mengetahui modal bersih, current ratio, quick ratio, rasio kapitalisasi, dan nilai buku.
Contoh Neraca PT. B
Aktiva (Rp) | |
Kas dan ekivalen kas | 400.000 |
Piutang dagang | 1.600.000 |
Persediaan | 2.000.000 |
Aktiva lancar | 4.000.000 |
Aktiva tetap | 41.000.000 |
Total aset | 45.000.000 |
Pasiva (Rp) | |
Utang dagang | 500.000 |
Utang gaji | 200.000 |
Utang pajak | 150.000 |
Utang jangka pendek | 500.000 |
Bagian lancar utang j. pendek | 450.000 |
Utang lancar | 1.800.000 |
Utang jangka panjang | 1.200.000 |
Modal pemegang saham | 42.000.000 |
Total utang dan Modal | 45.900.000 |
Baca Juga: Pengetahuan efek yang diperlukan
Jumlah saham PT.B 50 ribu lembar dengan nominal Rp500 per lembar dimana sekitar 20 ribu tercatat di bursa.
Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar – Utang Lancar
Rp4.000.000 – Rp1.800.000 = Rp2.200.000
Current ratio = Aktiva Lancar : Utang Lancar
Rp4.000.000 : Rp1.800.000 = 2,22x
Quick ratio = (Aktiva Lancar – Persediaan) : Utang Lancar
(Rp4.000.000 – Rp2.000.000) : Rp1.800.000 = 1,11x
Rasio Kapitalisasi = Utang Jangka Panjang : (Utang Jangka Panjang+Modal)
Rp1.200.000 : (Rp1.200.000 + Rp42.000.000) = 2,77%
Nilai buku (book value) = Total modal : Jumlah Saham
Rp42.000.000 : 50 ribu = Rp840