Pekerjaan yang Diprediksi Punah pada 2025-2030 Akibat Teknologi dan Otomatisasi

(ilustrasi). Foto: UNM

JAKARTA, Perkembangan teknologi yang pesat diprediksi akan menggantikan sejumlah pekerjaan yang sebelumnya bergantung pada tenaga manusia. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, dan sistem otonom menjadi pendorong utama perubahan ini. Selain itu, faktor demografis seperti populasi usia kerja yang menua dan melambatnya pertumbuhan ekonomi turut berkontribusi terhadap pergeseran ini.

Menurut laporan Survei Pekerjaan di Masa Depan yang dirilis oleh Forum Ekonomi Dunia pada Januari 2025, beberapa pekerjaan diprediksi akan mengalami penurunan drastis dalam periode 2025 hingga 2030. Di antaranya adalah petugas layanan pos, yang akan digantikan dengan teknologi otomatisasi. Selanjutnya, pekerjaan seperti teller bank, petugas terkait, serta petugas input data diperkirakan juga akan berkurang secara signifikan. Kasir dan penjaga loket tiket termasuk dalam daftar pekerjaan yang akan punah akibat kemajuan teknologi yang semakin pesat.

Read More

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa teknologi merupakan faktor utama yang mendorong perubahan pasar tenaga kerja. Perluasan akses digital, serta kemajuan dalam teknologi kecerdasan buatan dan pemrosesan informasi diperkirakan akan menciptakan lebih banyak pekerjaan baru, namun di sisi lain juga akan menggantikan banyak pekerjaan yang ada saat ini.

Salah satu temuan menarik dalam laporan ini adalah prediksi bahwa kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pemrosesan informasi akan menciptakan sekitar 11 juta pekerjaan baru, sementara pada saat yang sama, teknologi ini juga akan mengurangi 9 juta pekerjaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi membuka peluang baru, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam mempertahankan pekerjaan lama.

Otomatisasi diprediksi akan mengubah cara orang bekerja, di mana sebagian besar tugas yang sebelumnya dilakukan sepenuhnya oleh manusia akan digantikan oleh teknologi. Saat ini, sekitar 47% tugas pekerjaan dilakukan hampir sepenuhnya oleh manusia, sedangkan 22% lainnya dilakukan oleh teknologi seperti mesin dan algoritme. Kombinasi manusia dan teknologi menyelesaikan sekitar 30% tugas pekerjaan. Namun, pada tahun 2030, diperkirakan proporsi ini akan terbagi hampir merata, dengan teknologi mengambil alih sebagian besar tugas pekerjaan.

Selain teknologi, faktor demografis juga menjadi pendorong perubahan besar dalam dunia kerja. Populasi usia kerja yang menua dan menurun diperkirakan akan menyebabkan sekitar tujuh juta orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia. Penurunan jumlah tenaga kerja aktif ini mengharuskan perusahaan dan pemerintah untuk memikirkan solusi agar pasar tenaga kerja tetap produktif dan mampu bersaing di tengah kemajuan teknologi.

Perubahan ini membawa tantangan tersendiri, namun juga membuka peluang baru. Pekerja yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang yang relevan, seperti teknologi informasi dan pengelolaan AI, akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan dan berkembang. Oleh karena itu, penting bagi para pekerja untuk terus mengembangkan keterampilan dan mengikuti perkembangan teknologi agar dapat bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin berubah.

Related posts

Leave a Reply