PDIP soal Ganjil Genap Diperluas 25 Titik: Setuju Saja Asal Kurangi Macet

Suasana arus lalu lintas di simpang Semanggi diamati dari kawasan Plaza Semanggi, Jakarta, Sabtu (21/5/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.

PDIP mengaku setuju dengan perluasan ganjil genap (Gage) menjadi di 25 ruas jalan. Namun, PDIP mengingatkan penanganan macet bukan sekadar dengan ganjil genap. “Kita setuju saja asal mengurangi kemacetan. Persoalannya, gage diterapkan atau tidak, mengurangi kemacetan kan bukan hanya ganjil genap,” kata Wakil Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Pandapotan Sinaga kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).

Menurut Pandapotan, ada cara lain yang harus dikerjakan Pemprov DKI Jakarta untuk mengurai macet. Antara lain, penuntasan enam ruas Tol Dalam Kota hingga perbaikan transportasi publik. “Percepatan pembangunan enam ruas Tol Dalam Kota. Bagaimana memaksimalkan angkutan publik, termasuk JakLingko dibangun maksimal,” katanya. Dia menyebut kemacetan Jakarta bisa berkurang jika masyarakatnya beralih menggunakan transportasi umum. Dia mengatakan integrasi dan kemudahan akses transportasi publik harus menjadi perhatian utama.

Read More

“Bagaimana memaksimalkan angkutan masal dimanfaatkan masyarakat. Itu yang kita dorong. Supaya yang punya mobil memanfaatkan MRT, apalagi setelah integrasi semua,” ujarnya. “Dengan tidak lagi jadi IKN, bagaimana tingkat kenyamanan hidup di Jakarta ini harus kita tingkatkan dengan fasilitas di Jakarta dimaksimalkan, sebagai kota bisnis. Kalau kota bisnis, bagaimana jalur transportasi ini cepat. Jangan sampai seperti sekarang, satu hari tiga titik belum tentu bisa waktunya,” sambungnya.

Alasan Titik Gage Jadi 25
Pemprov DKI Jakarta memperluas penerapan ganjil genap (gage) menjadi 25 titik. Salah satu yang menjadi pertimbangan ialah peningkatan volume lalu lintas di 13 ruas jalan. “Tentu begitu di beberapa ruas jalan yang saat ini tidak diterapkan ganjil genap terjadi peningkatan volume, itu menimbulkan beberapa ruas jalan alternatif di pusat kota menjadi padat,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, Rabu (25/5).

Syafrin mengatakan peningkatan volume lalu lintas memang terlihat setelah libur Lebaran. Dia meyakini perluasan ganjil genap efektif mengurangi kepadatan lalu lintas di ruas jalan saat jam sibuk. “Jadi, dengan diterapkan 25 ruas jalan, kinerja lalu lintas pada ruas jalan sibuk itu akan kembali turun. Kita harapkan produktivitas masyarakat kembali naik,” ujarnya.

Berikut 25 titik ganjil genap yang mulai diberlakukan mulai 6 Juni:

1. Jalan Pintu Besar Selatan
2. Jalan Gajah Mada
3. Jalan Hayam Wuruk
4. Jalan Majapahit
5. Jalan Medan Merdeka Barat
6. Jalan MH Thamrin
7. Jalan Jenderal Sudirman
8. Jalan Sisingamangaraja
9. Jalan Panglima Polim
10. Jalan Fatmawati
11. Jalan Suryopranoto
12. Jalan Balikpapan
13. Jalan Kyai Caringin
14. Jalan Tomang Raya
15. Jalan Jenderal S Parman
16. Jalan Gatot Subroto
17. Jalan MT Haryono
18. Jalan HR Rasuna Said
19. Jalan DI Pandjaitan
20. Jalan Jenderal A Yani
21. Jalan Pramuka
22. Jalan Salemba Raya sisi barat, untuk timur dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Diponegoro
23. Jalan Kramat Raya
24. Jalan Stasiun Senen
25. Jalan Gunung Sahari.

Related posts

Leave a Reply