JAKARTA, Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi demonstrasi pada Kamis (30/1/2025) sebagai bentuk protes atas penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh aparat Malaysia. Aksi ini akan dimulai pada pukul 10.00 WIB di depan Kantor Kedutaan Besar Malaysia, dan dilanjutkan pada pukul 14.00 WIB di depan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI).
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangan resmi menyatakan bahwa demonstrasi ini diadakan sebagai bentuk protes keras terhadap tindakan brutal yang mengakibatkan tewasnya satu PMI dan melukai empat lainnya di Malaysia. “Kami tidak akan tinggal diam melihat buruh migran Indonesia diperlakukan secara tidak manusiawi,” ujar Said Iqbal, yang juga menjabat sebagai Presiden KSPI.
Massa aksi yang terdiri dari anggota KSPI dan Partai Buruh menuntut agar kasus penembakan tersebut segera diusut tuntas dan para pelaku diadili secara transparan. “Kami mendesak agar pelaku penembakan dijatuhi hukuman berat atas tindakan extra judicial killing yang menewaskan satu warga negara Indonesia,” tambah Said Iqbal.
Aksi ini juga menyuarakan tiga tuntutan utama:
- Mendesak pemerintah Malaysia untuk mengadili pelaku penembakan dan memberikan hukuman setimpal atas tindakan tersebut.
- Menghentikan segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia di Malaysia, serta memastikan perlindungan hak-hak buruh migran, termasuk keselamatan mereka.
- Menuntut agar Menteri PPMI, Abdul Kadir Karding, beserta wakilnya, Dzulfikar Ahmadi Tawalla dan Christina Aryani, dicopot dari jabatannya karena dinilai gagal melindungi kepentingan pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Peristiwa penembakan ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) dini hari, di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Lima pekerja migran Indonesia ditembak oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM), yang mengklaim bahwa para pekerja tersebut berusaha melawan saat akan ditangkap. Namun, informasi yang diterima pihak keluarga dan sumber lainnya menyebutkan bahwa para pekerja migran tersebut tidak memberikan perlawanan saat penangkapan.
Dari lima pekerja migran yang ditembak, satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka berat. Pemerintah Indonesia pun segera merespons insiden ini dengan rencana pemulangan jenazah salah satu korban yang tewas, serta berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.
Aksi demonstrasi ini juga menjadi bentuk solidaritas dari buruh Indonesia untuk sesama pekerja migran yang kerap kali menjadi korban perlakuan tidak adil di luar negeri. Partai Buruh dan KSPI mendorong pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah konkret dalam memastikan perlindungan dan keadilan bagi para pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri.