Nurwayah Serap Aspirasi Warga Kapuk Muara: Usulkan Perpanjangan Penampungan dan Bantuan Pendidikan Anak

Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Nurwayah (Kemeja biaru garis hitam), saat bersama korban kebakaran di tenda pengungsian, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (9/6). Kebakaran hebat pada Jumat (6/6) menghanguskan sekitar 500 rumah di kawasan padat penduduk tersebut

JAKARTA, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Nurwayah, meninjau langsung tenda pengungsian korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (9/6). Dalam kunjungannya, ia menyampaikan bantuan logistik dan menyerap berbagai aspirasi warga yang terdampak bencana.

Kebakaran hebat pada Jumat (6/6) menghanguskan sekitar 500 rumah di kawasan padat penduduk tersebut. Api mulai berkobar sekitar pukul 12.18 WIB dan baru berhasil dipadamkan pukul 21.00 WIB, setelah dikerahkan 29 unit mobil pemadam dan 150 petugas. Sedikitnya 1.600 jiwa kehilangan tempat tinggal, menyisakan hanya pakaian yang melekat di badan.

Read More

Dengan mengenakan baju biru khas Partai Demokrat, Nurwayah menyapa warga satu per satu di tenda pengungsian Lapangan Merah. Ia berdialog langsung dengan para korban untuk mendengar kebutuhan mereka.

“Saya turut prihatin dan berempati atas musibah ini. Saya hadir untuk menyambung aspirasi, mendengarkan langsung keluhan Bapak dan Ibu semua,” ujar Nurwayah saat berbincang dengan sejumlah warga di dalam tenda pengungsian.

Dalam pertemuan tersebut, Anggota Komisi XII DPR RI dari Partai Demokrat ini menyampaikan akan mengusulkan agar pemerintah daerah memperpanjang masa tinggal warga di lokasi penampungan, mengingat sebagian besar korban belum mampu secara ekonomi untuk menyewa hunian baru.

“Banyak warga belum siap pindah karena faktor ekonomi. Saya harap pihak pemerintah daerah dapat mempertimbangkan agar masa penampungan diperpanjang sampai warga benar-benar siap,” ujarnya.

Nurwayah juga menyoroti keterbatasan kuota air PAM untuk keperluan mandi dan mencuci. Ia menyebut air bersih merupakan kebutuhan vital dan akan mengusulkan penambahan kuota ke instansi terkait.

“Air bersih adalah hak dasar. Tidak boleh ada pengungsi yang kekurangan air,” tegasnya.

Menyoroti dampak kebakaran terhadap anak-anak, Legilator dari Daerah Pemilihan Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) ini juga memperjuangkan agar mereka tetap bisa mengikuti ujian sekolah meski tanpa seragam dan meminta pemerintah menyediakan bantuan seragam baru.

“Anak-anak tak boleh kehilangan masa depan hanya karena pakaian mereka terbakar. Kita harus bantu mereka kembali belajar dengan layak,” katanya.

Selain itu, ia mengusulkan penambahan tandon air khusus untuk kebutuhan wudhu dan kebersihan lingkungan tenda, serta pembuatan ruang aman bagi balita yang lebih nyaman.

“Kebersihan dan ibadah tetap harus terjaga. Kita juga perlu memperbanyak ruang khusus untuk balita agar mereka bisa istirahat dengan aman dan nyaman,” tambahnya.

Nurwayah mengakhiri kunjungannya dengan menyampaikan pesan solidaritas dan komitmen untuk terus mengawal aspirasi warga.

“Musibah ini adalah luka bersama. Tapi saya percaya, dengan gotong royong dan perhatian semua pihak, warga Kapuk Muara akan bangkit kembali,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply