JAKARTA, Anggota DPR RI, Nurwayah, menjenguk para korban kecelakaan mobil pengangkut Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, di RSUD Cilincing, Jumat (12/12/2025). Ia memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis secara optimal.
“Kami berharap para korban segera pulih. Yang terpenting saat ini adalah memastikan mereka memperoleh perawatan terbaik,” ujar Nurwayah kepada awak media di lokasi.
Nurwayah menegaskan insiden ini harus menjadi dasar evaluasi menyeluruh terhadap rekrutmen sopir dan pegawai SPPG, setelah diketahui bahwa sopir yang mengemudikan mobil tersebut merupakan sopir pengganti yang diduga minim pengalaman.
Menurut legislator dari Partai Demokrat ini, mekanisme penunjukan sopir pengganti perlu diperketat, terutama terkait kompetensi, pemahaman medan, hingga kepatuhan terhadap prosedur.
“Setiap sopir harus dipastikan kompeten. Pemeriksaan psikologis, pelatihan berkala, hingga penggunaan seragam dan identitas resmi harus menjadi standar tetap,” tegas Nurwayah.
Wakil rakyat dari Dapil DKI Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu) ini juga meminta pemerintah dan SPPG mengevaluasi standar operasional kendaraan MBG, khususnya saat memasuki area sekolah pada jam kegiatan belajar.
“Koordinasi lapangan, SOP distribusi, hingga pengawasan operasional harian perlu diperiksa ulang. Keselamatan siswa harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Ia menegaskan evaluasi penting dilakukan untuk memastikan insiden serupa tidak kembali terjadi.
Kecelakaan diketahui terjadi pada Kamis (11/12) sekitar pukul 06.40 WIB ketika siswa sedang berbaris di lapangan upacara. Mobil blindvan pengangkut MBG melaju tanpa kendali dan menabrak barisan siswa.
Total terdapat 20 korban, terdiri dari 19 siswa dan satu guru. Sebanyak lima korban dirawat di RS Koja, 14 orang di RSUD Cilincing, satu korban ditangani di Puskesmas Cilincing, dan satu orang telah dipulangkan setelah kondisinya membaik.
Dugaan awal mengindikasikan sopir tidak menguasai medan menanjak di depan sekolah dan salah menginjak pedal akibat kurang mahir mengemudi.







