JAKARTA, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi atas dedikasinya selama ini diberikan Basarnas sebagai garda terdepan di bidang pencarian dan pertolongan.
Meski, sambung Novita, di tengah minimnya anggaran yang dimiliki, Basarnas tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Basarnas, karena setiap peristiwa yang tidak enak (bencana), pasti ada Basarnas (menjalankan tugasnya) di sana, walaupun anggarannya sedikit tapi tetap semangat dalam menjalankan tugasnya,” kata Novita dalam rapat kerja dengan Kepala Basarnas dan Kepala BMKG, di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Kamis (14/3/2024).
Diakui Novita, banyak sekali support yang dibutuhkan oleh Basarnas dalam melaksanakan tugasnya, baik berupa peralatan hingga pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang mempuni.
“Dengan penduduk yang banyak dan luasnya wilayah Indonesia, sehingga kecelakaan ataupun bencana yang terjadi, baik darat, laut, maupun udara yang tentu dibutuhkan keahlian yang luar biasa,” ucap legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap, Jawa Tengah ini.
“Sehingga korban yang ditolong dan yang nolong dapat sama-sama dapat pulang dengan selamat,” tambahnya.
Dalam kesempatannya, Novita pun juga sempat menyinggung jaminan keselamatan bagi para personel Basarnas, baik berupa asuransi ataupun jaminan lainnya.
“Semoga sih ada (jaminan), tapi kalau tidak ada, bagaimana untuk diadakan sesuai aturannya agar dapat diadakan buat jaminan para penyelamat,” ujarnya sembari meminta agar Banggar DPR dapat memberikan perhatian terhadap anggaran Basarnas, karena bukan soal SDM, dan pelatihan, tetapi perlengkapan yang mempuni pun juga dibutuhkan.
Novita juga menyampaikan apresiasinya kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atas delapan kali perolehan ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ (WTP) dari BPK RI.
“Selamat kepada BMKG yang sudah delapan kali menerima WTP dari BPK RI, tentu ini capaian yang luar biasa untuk BMKG,” kata Novita.
Saat ini, diakui Novita, hampir semua orang berpegang pada BMKG di tengah perubahan iklim cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi.
“Baik kebutuhan di udara, laut, maupun darat, sekarang ini mengacu pada BMKG, meski cuaca yang harusnya terang tau-tau ujan dan sebaliknya,” pungkas politikus dari Fraksi Partai Gerindra ini.
